Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti SMRC Saidiman Ahmad mengatakan pemilih di Indonesia adalah pemilih yang cukup cerdas dan dari waktu ke waktu semakin cerdas.
Di dalam survei-survei yang dilakukan SMRC, kata dia, rasionalitas pemilih di Indonesia membuat mereka semakin independen.
Mereka, kata Saidiman, tidak tergantung pada faktor endorsement dari tokoh tertentu.
Di sisi lain, lanjut dia, ada kecenderungan pada sebagian kelompok pemilih di Indonesia yang terkait dengan tingkat kepuasan terhadap pemerintah.
Misalnya, kata Saidiman, mereka yang puas pada kinerja pemerintah sekarang cenderung memilih partai atau calon tertentu sedangkan mereka yang tidak puas dengan kinerja pemerintah cenderung untuk memilih calon dan partai tertentu.
Baca juga: Erick Thohir Akrab dengan Prabowo Subianto Sinyal Duet Pilpres 2024? Begini Kata Politisi Gerindra
Menurutnya, hal tersebut berangkat dari rasionalitas para pemilih.
Dalam studi yang dilakukan SMRC, kata dia, ditemukan bahwa kelompok masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Presiden akan lebih cenderung memilih Anies Baswedan sedangkan yang puas lebih cenderung ke Ganjar Pranowo.
"Sedangkan Pak Prabowo Subianto, itu memang kecenderungannya (pemilihnya) tidak terpengaruh," kata Saidimian dalam diskusi di kanal Youtube Inilahcom pada Selasa (15/11/2022).
Baca juga: Soal Jatah Pilpres 2024, PDIP: Wajar Saja, Prabowo Anak Buah Jokowi
"Apakah mereka puas atau tidak terhadap kinerja pemerintah, apakah mereka puas atau tidak terhadap keadaan ekonomi, itu tidak berpengaruh kepada kedipilihan Prabowo Subianto," sambung dia.
Menurutnya, hal itu karena berdasarkan temuan terkait struktur demografi, masyarakat yang memilih Prabowo lebih unik.
Mereka, kata Saidiman, cenderung masyarakat yang ada di pedesaan dengan latar belakang pendidikan yang lebih rendah dibanding dengan pemilih Ganjar dan Anies.
Baca juga: Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Diresmikan, Ganjar Pranowo hingga Prabowo Hadiri Peresmian
Karakter pemilih Ganjar dan Anies, kata dia, adalah karakter pemilih yang lebih rasional dan lebih kritis.
Dengan demikian, menurutnya aspek evaluasi terhadap keadaan itu berpengaruh pada pilihan mereka.
"Saya kira ini yang menjelaskan kenapa dalam survei-survei kita, kita cenderung menemukan bahwa ada peningkatan dukungan yang cukup signifikan terhadap Ganjar, juga terhadap Anies," kata dia.
"Anies tidak sesignifikan Ganjar kecenderungannya, tetapi mereka cenderung naik. Sementara Pak Prabowo itu cenderung stagnan dalam dua tahun terakhir," ucap dia.