TRIBUNNEWS.COM - Hasil survei terbaru Lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas tiga kandidat capres teratas yang dipilih responden.
Dalam simulasi tiga nama kandidat capres, terdapat nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Hasilnya, perolehan angka Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan beda tipis.
Keduanya, hanya terpaut 1 persen.
Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, Ganjar memperoleh angka 33,9 persen, sedangkan Anies 32,2 persen.
"Ini tiga nama teratas kita kerucutkan, Ganjar Pranowo 33,9 persen, Anies Baswedan 32,2 persen, Prabowo Subianto dengan 23,9 persen," ucapnya dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Indikator Politik Indonesia, Sabtu (3/12/2022).
Baca juga: Fadli Zon soal Elektabilitas Prabowo Subianto Turun: Survei Hanya Indikator, Tak Bisa Jadi Pegangan
Meski demikian, tren elektabilitas Ganjar mengalami penurunan dibandingkan survei sebelumnya, di angka 36,2 persen.
Sementara itu, tren elektabilitas Anies meningkat dibandingkan survei pada September 2022, di angka 29,1 persen.
Lebih lanjut, Burhanuddin menambahkan, elektabilitas Prabowo mengalami penurunan dari survei sebelumnya.
Kini, posisinya disalip oleh Anies Baswedan.
"Jadi kalau lihat tren di sini, terlihat prabowo masih dominan sampai awal 2022, sejak memasuki 2022, trennya Pak Prabowo turun, bahkan di survei terakhir disalip oleh Anies Baswedan," jelas Burhanuddin.
Peneliti Indikator Politik, Bawono Kumoro, menjelaskan ada beberapa alasan elektabilitas Anies bisa ungguli Prabowo.
Faktor pertama, yakni efek dari deklarasi oleh Partai NasDem pada 3 Oktober lalu.
Menurut Bawono, nama Anies memang semakin memperoleh atensi pemilih pasca-deklarasi tersebut.
"(Faktor kedua) safari politik mengunjungi daerah-daerah juga dilakukan oleh Anies dan Partai NasDem selama dua bulan terakhir belakangan juga turun berkontribusi terhadap peningkatan popularitas Anies," ucap Bawono kepada Tribunnews.com, Sabtu (3/12/2022).
Kemudian, Bawono menyinggung angka popularitas Anies.
Ia menyebut, sebelum deklarasi dan safari politik dilakukan popularitas Anies belum mendekati angka 90 persen
Dalam temuan survei pasca-deklarasi ini, popularitas Anies telah mencapai 89 persen.
"Peningkatan popularitas tersebut tentu saja juga mempengaruhi peningkatan elektabilitas Anies saat ini hingga berada di posisi dua besar karena tidak mungkin orang akan memilih calon tidak dia kenal," imbuhnya.
Baca juga: Kelakar Bahlil saat Bertemu Ganjar Pranowo di Rumah Duka Ferry: Ini Calon Presiden dari KAHMI
Sebagaimana diketahui, survei Indikator Politik ini dilakukan pada 30 Oktober-5 November 2022.
Dalam survei, jumlah sampel yang diambil sebanyak 1.220 orang.
Koresponden berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Di mana toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Tren Simulasi 3 Nama
- Ganjar Pranowo
Juni 2022: 33,9 persen
Agustus 2022: 36,2 persen
September 2022: 31,7 persen
November 2022: 35,3 persen
Baca juga: Survei Indikator Politik: Deklarasi Anies Capres Ditolak Sebagian Pemilih NasDem di Indonesia Timur
- Anies Baswedan
Juni 2022: 32,2 persen
Agustus 2022: 25,7 persen
September 2022: 28,2 persen
November 2022: 24 persen
- Prabowo
Juni 2022: 23,9 persen
Agustus 2022: 29,1 persen
September 2022: 26,2 persen
November 2022: 29,6 persen
Berdasarkan survei Indikator Politik, Anies menguat cukup besar, sedangkan Ganjar menurun dan Prabowo menurun lebih tajam.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Endra Kurniawan)
Simak berita lainnya terkait Bursa Capres