News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Pengamat: Perindo & Partai Gelora Diprediksi Jadi Kuda Hitam di Pemilu 2024, PPP Terancam Tak Lolos

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia - Ujang Komarudin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan 17 nomor urut partai politik peserta yang bakal berkontestasi di Pemilu 2024.

Seluruh partai politik bakal berlomba untuk meraup suara untuk lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold).

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyampaikan bahwa Perindo dan Partai Gelora menjadi partai non parlemen yang diprediksi menjadi kuda hitam di Pemilu 2024.

Untuk Perindo, kata dia, keseriusan partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu terlihat mulai agresif untuk mencari ulama, tokoh nasional hingga mantan kepala daerah yang berpotensi untuk memperkuat Partai Perindo.

"Saya bilang Perindo ini agresif mengambil tokoh-tokoh dari ulama, dari mantan anggota KPU, mantan kepala daerah dan tokoh nasional di daerah itu bisa saja diambil dan direkrut di perusahaan Hary Tanoe untuk memperkuat Perindo. Perindo ini serius agar lolos di 4 persen ini. Mereka punya peluang bisa lolos," kata Ujang saat dikonfirmasi, Kamis (15/11/2022).

Tak hanya Perindo, Ia menuturkan bahwa partai Gelora juga disebut berpotensi lolos ke parlemen.

Namun, partai pimpinan Anis Matta ini masih memiliki pekerjaan rumah (PR) karena memiliki ceruk pemilih yang sama dengan PKS.

Baca juga: Profil Partai Baru yang Lolos Peserta Pemilu 2024: Partai Kebangkitan Nusantara hingga Partai Gelora

"Saya melihatnya partai baru maka yang lolos agak berat memang, yang bisanya cuma Gelora nih bisa jadi kuda hitam. Karena dia pecahan PKS dan sangat solid bisa saja tetapi seberapa besar Partai Gelora punya kekuatan bisa menyaingi PKS," ungkap dia.

"Karena basis massanya sama dari PKS. Kalau PKSnya solid itu Gelora agak sulit tapi kalau Gelora bisa mengambil massa atau ceruk massa PKS karena bagian dari Gelora maka mungkin saja bisa lolos," tambahnya.

Di sisi lain, kata Ujang, partai lainnya disebut bakal sulit bersaing untuk lolos ke parlemen. Pasalnya, mayoritas mereka masih terhadang oleh finansial yang tak begitu mumpuni.

"Partai lain agak susah, ini pertarungannya bukan hanya nomor urut tapi pertarungan finansial sudah bicara pemilu itu. Kalau bicara lolos ke senayan itu pertaruhan finansial dan harus dipahami semua oleh partai baru bahwa begitu sulitnya mereka menghadang partai parlemen itu. Bahkan 2019 lalu kan banyak partai baru tidak ada yang lolos dan partai lama juga ada yang tidak lolos partai Hanura," bebernya.

Sementara itu, Ujang menambahkan partai lama atau partai parlemen yang terancam tidak lolos adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Dia bilang, partai berlambang kakbah tersebut harus berjuang untuk bisa lolos ambang batas parlemen.

"PPP yang keliatannya harus serius, harus kerja keras berjuang mati-matian agar tak tergredasi dari Senayan dan itu yang berbahaya adalah PPP. Bahkan pergantian kemarin Suharso Munoharfa itu karena Suharso ingin mendukung Anies agar PPP bisa lolos senayan. Tapi kan tidak berkenan oleh istana dicopot," jelasnya.

Baca juga: Disebut Partai Ummat Tidak Adil dan Jujur Jalankan Tahapan Pemilu 2024, KPU: Terjebak Fallacy

Lebih lanjut, Ujang menambahkan bahwa PPP juga harus bisa menjaga konstituen lama sekaligus dapat meraih pemilih milenial yang mencapai 60 persen di Pemilu 2024.

"Artinya harus digarap dengan serius kalau nggak PPP hanya tinggal kenangan, hanya tinggal sejarah. Tapi saya meyakini pemilu yang agak sulit bagi PPP bisa saja PPP mati-matian untuk bisa lolos. Tapi agak rawan emang PPP," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini