Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Adi Prayitno mengatakan nomor urut partai politik pada Pemilu tidak ada kaitannya dengan branding dan elektabilitas partai tersebut.
"Nomor urut tidak ada kaitannya dengan branding bahkan elektabilitas (partai politik)," kata Adi saat dihubungi, Kamis (15/12/2022).
Menurut Adi, branding itu terkait dengan jargon politik ideologi sebuah partai.
"Seperti partai Islam, partai wong cilik, partai nasionalis religius, dan lainnya," jelas Adi.
Baca juga: VIDEO Daftar Lengkap Nomor Urut 17 Partai Politik Peserta Pemilu 2024
Adi memperkuat pendapatnya itu dengan mengatakan publik lebih mengetahui warna partai daripada nomor urutnya.
"Karena warna partai tak pernah berubah. Yang berubah itu nomor urut saja," ujar Adi.
Oleh karena itu, menurut Adi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI harus membuat aturan bahwa nomor urut harus permanen.
"Tak perlu bongkar pasang lagi atas nama apapun," kata Adi.
Adi menyebut yang bisa menentukan kemenangan partai adalah kerja calon legilatif (caleg)-nya dan kerja mesin partainya.
"Bukan nomor urut. Jika nomor urut bisa naikkan partai, mestinya PDI Perjuangan tak bisa menang Pileg (Pemilihan Legislatif). Tapi nyatanya menang Pileg dua periode. Bahkan PKB yang (nomor) urut cantik, nomor urut 1, tak masuk 3 besar," jelas Direktur Eksekutif Parameter Politik itu.