Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membandingkan era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bagi PKS, demokrasi di kepemimpinan Jokowi dinilai buruk dibandingkan SBY.
Politikus PKS Pipin Sopian menyatakan pihaknya mencontohkan adanya upaya kriminalisasi untuk menjegal calon presiden tertentu untuk melaju ke Pilpres 2024 mendatang.
Cara tersebut dinilai tidak bermartabat.
"Kemudian ada upaya untuk menjegal calon presiden tertentu dengan kasus ataupun upaya melakukan kriminalisasi. Cara-cara seperti ini cara yang tidak bermartabat dialami demokrasi ini," kata Pipin kepada wartawan, Sabtu (24/12/2022).
Baca juga: Survei Poltracking: Dalam Berbagai Simulasi Capres, Elektabilitas Ganjar Pranowo Selalu Teratas
Pipin menuturkan bahwa kasus itu tidak pernah terjadi di era kepemimpinan SBY. Hal itulah yang mendasari banyak yang merindukan demokrasi di era kepemimpinan SBY.
"Saya kira wajar kalau masyarakat Indonesia kangen dengan era Pak SBY. Kami 2 periode 2004-2009 dan 2009-2014 meskipun dengan dinamika dan bareng-bareng berkoalisi dengan Pak SBY, saya kira demokrasinya lebih baik. Ada standarisasinya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Pipin menuturkan bahwa demokrasi merupakan alat atau standar dalam bernegara.
Sebaliknya, dia menyayangkan sikap Jokowi yang tak menghentikan wacana isu masa perpanjangan presiden menjadi 3 periode.
"Ketika kita ngomong perpanjangan tiga periode, memang seorang kepala negara yang paham semangat reformasi itu adalah pembatasan kekuasaan itu harus punya sikap tegas. Setop. Tidak boleh lagi dikatakan ada perpanjangan," ujarnya.