TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir terus memuncaki bursa calon wakil presiden (cawapres) Indonesia.
Berdasarkan hasil survei nasional terbaru dari lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN), orang nomor satu di Kementerian BUMN ini bertengger di peringkat teratas dalam perolehan elektabilitas sebagai cawapres.
Berdasarkan temuan, Erick Thohir memiliki elektabilitas sebesar 19,2 persen.
Angka tersebut menjadi yang tertinggi mengalahkan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Keduanya terekam memiliki angka elektabilitas yang terpaut jauh dari Erick Thohir.
Dimana Ridwan Kamil memiliki elektabilitas sebesar 16,1 persen.
Sementara AHY hanya di angka 4,1 persen.
Baca juga: Erick Thohir Bersyukur Wisatawan di Karimunjawa Selamat: Di Industri Pariwisata Keselamatan Nomor 1
Direktur Eksekutif SPIN, Igor Dirgantara menyatakan elektabilitas Erick Thohir terus terdongkrak lantaran berbagai faktor.
Faktor ini diantaranya adalah menjadi menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi serta memiliki rekam jejak yang luar biasa berhasil sebagai Menteri BUMN.
"Selain kedekatan dengan Presiden Joko Widodo, kinerja di BUMN juga menjadi faktor tingginya elektalibitas Erick Thohir," terang Igor Dirgantara.
Seperti diketahui, Erick Thohir memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Presiden Jokowi.
Kedekatan hubungan ini dikarenakan Eks Presiden Inter Milan tersebut terus-terusan berhasil menyelesaikan berbagai tugas yang diberikan.
Tugas ini di antaranya adalah menanggulangi Covid-19, memulihkan ekonomi nasional, memberantas korupsi di Kementerian BUMN, menyelamatkan dunia sepak bola Indonesia dan bahkan hingga menyukseskan acara pernikahan anak Presiden Jokowi Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
"Erick Thohir juga berdasarkan kinerjanya. Selain itu sempat jadi ketua panitia pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono," pungkas Igor.
Tambahan informasi, SPIN melakukan survei pada 1-10 Desember 2022 di 34 provinsi Indonesia dengan jumlah responden 1.230.
Teknik pengambilan sampel adalah multistage random sampling, margin of error +- 2,8 persen, dan teknik pengambilan data wawancara langsung serta bantuan kuesioner.