News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

PBNU Minta Tidak Ada Lagi Kampanye di Tempat Ibadah Karena Berbahaya

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf saat konferensi pers seusai pertemuan dengan Ketua KPU Hasyim Asy’ari bersama jajaran di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (4/1/2023). (Tribunnews.com/Naufal Lanten).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdhlatul Ulama (PBNU) meminta supaya seluruh pihak yang turut berkontestasi dalam Pemilu 2024 mendatang dengan tidak melakukan kampanye di tempat ibadah.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Tsaquf mengatakan kampanye di tempat ibadah sangat berbahaya.

Sebab akan mengakibatkan lahirnya politik identitas yang kemudian merusak di dalam kalangan masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Yahya kepada awak media di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (4/1/2023).

"Ini berbahaya, kampanye di tempat ibadah itu berbahaya sekali, tolong jangan dilakukan. Kita ini sudah melihat akibat-akibat dari politik identitas yang luar biasa merusak di berbagai masyarakat, berbagai negara yang ada saat ini," katanya.

Baca juga: Ketua KPU Imbau Peserta Pemilu Tahan Diri Manfaatkan Alat Peraga Kampanye, Ini Respons Pengamat

Ia juga menegaskan aturan-aturan terkait berkampanye di rumah tentu sudah ada.

Namun di satu sisi, ia meminta kepada penyelenggara pemilu untuk mempertegas lagi parameter ihwal aturan kampanye di tempat ibadah ini.

Selain itu, Yahya juga mengimbau agar tidak ada lagi pihak-pihak yang menggunakan cara ini hanya untuk memenangi kontestasi politik.

"Itu berbahaya sekali, jadi tolong, harap, ya memang, dulu pernah ada ya pelarangan atau peraturan kampanye di tempat ibadah. Sekarang masih ada, cuma sekarang parameter kampanye di tempat ibadah itu seperti apa, saya kira mungkin perlu dipertegas ya," ujarnya

"Mari kita jaga, jangan ikut-ikutan, ingin menang ya ingin menang tapi ya mbok jangan pakai cara itu," Yahya menambahkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini