Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik, Anto Sudrato mengatakan langkah Partai Golkar sudah tepat dengan menjadikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) sebagai kadernya.
Hal ini akan mempengaruhi persepsi Golkar di mata publik.
Mengingat sejauh ini publik menyukai opera sabun dunia politik.
Sebelum RK bergabung, publik tidak terlalu memperhatikan Golkar karena tidak terlalu menampilkan tontonan yang bisa dinikmati.
Baca juga: Pembina RMA: Airlangga dan RK Tidak Hanya Dekat dalam Konteks Politik Tapi Juga Persahabatan
Selain itu, isu yang Golkar sajikan juga tidak populer.
“Golkar itu partai yang ideologinya kekaryaan kerja. Kita tahu isu kerja itu tidak populer. Makanya tokoh-tokoh Golkar itu kurang laku dijual. Karena memang rakyat, politik Indonesia itu politik spectacle, politik tontonan, opera sabun,” kata Anto dalam diskusi politik di cafe kawasan Jakarta Timur, Sabtu (4/2/2023).
Karena itu, menurut dia, Partai Golkar harus realistis dan mulai berpikir untuk menyajikan tontonan kepada publik.
Sehingga masuknya RK ke Golkar adalah pilihan yang cocok.
Selain kini Golkar dapat menyajikan tontonan, RK juga punya visi yang sama dengan Golkar ihwal isu kerja.
Sehingga menjadi sebuah keuntungan untuk partai yang diketuai oleh Airlangga Hartarto ini.
“Di sini Golkar mau enggak mau harus realistis, demi politik enggak bisa kalau kerja ini kalau enggak dilihat. Mau dia akan tarik tokoh yang juga spectacle, punya kemampuan jadi tontonan dan kebetulan dia juga bekerja,” jelas Anto.
“Maka masuknya Ridwan Kamil di Golkar itu cocok. Satu, dia memberi tontonan. Dua, dia juga rekam jejaknya termasuk gubernur yang memang bekerja. Punya prestasi,” tambahnya.
Masuknya RK ke Golkar juga dinilai Anto menjadi manfaat bagi partai pohon beringin ini.
Sebab kini pihaknya tetap bisa menghadirkan isu sekaligus membangun reputasi.
Bahkan, entah nantinya posisi RK di Golkar akan berjalan ke mana, yang pasti saat ini partai beringin ini sudah jadi bahan pembicaraan publik.
“Entah posisi Ridwan Kamil apakah mau jadi cawapres, apakah cuma jadi anggota partai tapi itu sudah jadi bahan pembicaraan,” tuturnya.
RK resmi bergabung dengan Partai Golkar jelang Pemilu 2024.
Hal ini diumumkan langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Rabu (19/1/2023).
Gubernur yang akrab disapa Emil itu dipercaya mengisi jabatan wakil ketua umum sekaligus co-chair Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu).
"Jadi saya sebenarnya tidak meminta, yang penting terserah Pak Airlangga, tapi Pak Airlangga berbaik hati menempatkan saya posisinya Wakil Ketua Umum di Penggalangan Pemilih dan Co-Chair Bappilu," kata RK di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023).