Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon menyebutkan bahwa waktu kampanye Pilpres 2024 sangat sempit sekitar 70 hari lebih.
"Kalau kita lihat timeline KPU itu pendek sekali masa kampanyenya. Belum lagi yang lalu-lalu pemilu kita di April. Ini jadi Februari. Itu saja udah kepotong dua bulan. Jadi kurang lebih kampanye itu 70 hari," kata Jansen kepada awak media di Kantor DPP Partai Demokrat, Rabu (22/2/2023).
Dikatakan Jansen dengan waktu yang sangat terbatas. Calon presiden tidak akan bisa cukup kampanye di seluruh Kabupaten dan Kota di Indonesia.
Baca juga: Bawaslu Ingatkan Tidak Kampanye di Masjid, Partai Ummat: Tidak Nyambung
"Kalau 70 hari kabupaten dan kota aja 514 jadi nggak cukup. Bahkan jika kemudian satu kandidat kampanye satu hari di empat kabupaten dan kota itu tidak cukup hanya dapat 280," tegasnya.
Jansen berharap apa yang dilakukan oleh koalisi perubahan bisa jadi pemicu koalisi lainnya untuk umumkan capres untuk Pilpres 2024 mendatang.
"Itulah semoga apa yang dilakukan Koalisi Perubahan menjadi pemicu," jelasnya
Diharapkannya koalisi partai yang lain seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) hingga PDIP umumkan calon presiden untuk Pemilu 2024.
Menurut Jansen hal itu dikarenakan setiap koalisi tersebut telah memenuhi syarat presidential threshold 20 persen.
"Itulah mengapa dalam beberapa kesempatan saya bilang sebaiknya tiga koalisi yang lain itu menyegerakan juga kan sudah 20 persen juga, ada KIB, KIR, dan teman-teman PDIP. Ya minimal umumkan calon presidennya begitu," kata Jansen.
Baca juga: Pengamat Nilai Jadwal Kampanye yang Ditetapkan KPU Terlalu Singkat untuk Berkeliling Indonesia
Menurut Jansen untuk wakil presiden bisa diakhiri-akhir jelang pendaftaran untuk strategi daya kejutan.
"Kalau wakil presidennya bisa ditahan terakhir-terakhir karena itu bagian dari strategi mungkin biar ada efek kejutnya kan begitu. Jadi kita mendorong embrio koalisi yang lain itu minimal umumkan calon presidennya," jelasnya.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu menegaskan bahwa pihaknya bagian dari Koalisi Perubahan yakin dengan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 mendatang.
"Kalau kita maju terus, mencapreskan Mas Anies. Mungkin embrio koalisi yang lain masih lihat-lihat. Kalau kita, apa yang kita yakini itu yang kita lakukan," ungkapnya.