TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Batalnya Indonesia menjadi Piala Dunia U20 memberikan banyak kejutan besar terhadap konstelasi politik jelang Pilpres 2024.
Satu di antaranya adalah anjloknya elektabilitas Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo dianggap bertanggung jawab atas gagalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 karena menolak kehadiran timnas Israel.
Turunnya elektabilitas Ganjar Pranowo juga tercermin pada hasil survei pemilihan presiden dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis 9 April 2023.
Berikut ini perbandingan elektabilitas Prabowo, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Siapa yang unggul saat ini?
1. Survei LSI
Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei elektabilitas calon presiden (Capres) 2024 terbaru di mana Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menempati posisi puncak dengan perolehan 30,3 persen.
Dalam simulasi tiga nama capres, Prabowo, yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, unggul dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 26,9 persen dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang meraih 25,3 persen.
"Untuk pertama kalinya sejak setahun terakhir, Prabowo Subianto kembali jadi nomor satu," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, dalam pemaparan hasil survei, Minggu (9/4/2023).
Djayadi mengatakan bahwa ketiga nama ini kini masih bersaing dalam bursa elektabilitas capres.
Namun, dalam survei terbaru ini, tingkat elektabilitas Ganjar telah mengalami penurunan yang signifikan. Pada Februari, elektabilitas Ganjar berada di angka 35 persen, namun pada April anjlok sebesar 8%.
“Yang menarik ini adalah tren penurunan yang cukup signifikan dari Ganjar Pranowo. Sementara Prabowo dan Anies cenderung mengalami penguatan dan cenderung stabil,” kata Djayadi.
Survei LSI ini dilakukan pada 31 Maret-4 April 2023. Responden survei adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel, sekitar 83% dari total populasi nasional.
Baca juga: Hasil Survei LSI Terbaru, Prabowo Subianto Unggul dari Ganjar dan Anies
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1.229 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Prabowo Subianto Unggul pada Simulasi Tiga Nama Capres
Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terbaru menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dalam simulasi tiga nama pilihan Calon Presiden.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan mengatakan Prabowo Subianto meraih 30,3 persen, Ganjar Pranowo 26,9 persen, dan Anies Baswedan 25,3%.
Sementara itu, masih ada 17,5% yang mengatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Hal tersebut disampaikannya dalam Rilis Temuan Survei Nasional LSI: "Kepercayaan Publik terhadap Lembaga Penegak Hukum, Isu Piala Dunia U-20, Aliran Dana Tak Wajar di Kemenkeu, Dugaan Korupsi BTS, dan Peta Politik Terkini" di kanal Youtube: Lembaga Survei Indonesia pada Minggu (9/4/2023).
2. Lembaga Indikator Politik Indonesia
Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas bakal calon presiden atau Capres 2024, Minggu (26/3/2023).
Dalam rilis surveinya, elektabilitas Prabowo Subianto disebut mengalami rebound dalam beberapa bulan terakhir bahkan menyaingi Anies Baswedan.
Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki elektabilitas yang seimbang di peringkat 2 dan 3.
"Tapi (Anies) mengalami pelemahan dalam beberapa bulan terakhir. Dan Prabowo surprise-surprise itu rebound dalam beberapa bulan terakhir. Dan elektabilitasnya sekarang menyalip sedikit kurang lebih sama dengan Anies Baswedan," kata Burhanuddin.
Menurut Burhanuddin, pada Februari 2020 lalu, Prabowo menjadi capres yang paling unggul, sementara Anies berada di peringkat dua, dan Ganjar di peringkat tiga.
Kemudian pada Januari 2021, Ganjar menyalip Anies di peringkat kedua. Setahun kemudian, pada April 2022, Ganjar memuncaki survei dengan menyalip Prabowo.
Prabowo bahkan semakin turun ke peringkat tiga karena juga disalip oleh Anies.
Sebab, sekitar bulan Oktober-November 2022, Anies dideklarasikan oleh Partai Nasdem menjadi capres.
Burhanudin dalam kesempatan itu turut menyoroti efek tersebut imbas dari Jokowi dalam beberapa waktu terakhir sering menyebut dukungannya terhadap Prabowo.
“Kemudian kita coba cek, apakah ada atau tidak efek Jokowi? Pak Jokowi kan semenjak bulan November berkali-kali mengatakan kode bahkan kodenya terlalu terang benderang mendukung Pak Prabowo, menyebut 2024 jatahnya Pak Prabowo, nenteng Pak Prabowo kesana kemari gitu,” kata Burhanudin.
Dalam hasil survei terbaru, Burhanuddin juga memperlihatkan level Ganjar dengan elektabilitas 30,8 persen, Prabowo dan Anies dengan elektabilitas seimbang di level 21,7 persen.
Berikut elektabilitas capres menurut Indikator Politik Indonesia:
1. Ganjar Pranowo: 30,8 persen
2. Prabowo Subianto: 21,7 persen
3. Anies Baswedan: 21,7 persen
3. Survei PolMark Indonesia
Hasil survei opini publik di 78 Daerah Pemilihan (Dapil) di Indonesia pada 23 Januari sampai 17 Maret 2023 yang dilakukan PolMark Research Center-PolMark Indonesia menunjukkan tingkat elektabilitas tiga tokoh yang digadang akan maju sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2024 berada di posisi teratas.
Ketiga tokoh tersebut yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Founder dan CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah mengatakan Ganjar Pranowo berada di posisi puncak, disusul Prabowo serta Anies.
"Ganjar Pranowo 22,8 persen dengan Margin of Error kurang lebih 0,4 persen. Prabowo Subianto 17,4 persen. Anies Rasyid Baswedan 13,9 persen," kata Eep di Akmani Hotel Jakarta Pusat pada Kamis (30/3/2023).
Posisi selanjutnya diduduki Ridwan Kamil dengan 5,2% dan Abdul Muhaimin Iskandar 4,8%
Selanjutnya ada Sandiaga Salahudin Uno dengan 2,0%, Puan Maharani 1,7%, Agus Harimurti Yudhoyono 1,7%, Khofifah Indar Parawansah 1,3%, Andika Perkasa 1,1%, dan Erick Thohir 1%.
Kemudian Ahmad Heryawan 0,9%, Airlangga Hartarto 0,7%, dan Budi Gunawan 0,2%.
"Sejumlah tokoh yang lain tidak ditampilkan karena angkanya di bawah itu. Lalu kemudian undecided voter, ini yang penting, masih ada 24,9%," kata Eep.
4. Survei MIPOS
Lembaga survei Merdeka Institute for Public Opinion Survey (MIPOS) merilis hasil riset terbaru mereka tentang kecenderungan perilaku memilih (voting behavior) pasca polemik pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Berdasarkan hasil temuan survei, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengalami penurunan menyusul penolakannya terhadap keikutsertaan Timnas Israel yang disinyalir menjadi penyebab dicoretnya Indonesia sebagai host Piala Dunia U-20 tahun ini.
Elektabilitas Ganjar turun menyentuh 16,8 persen dari sebelumnya berada di kisaran 20 persen pada survei November 2022.
"Elektabilitas Ganjar terjun bebas dibandingkan hasil survei MIPOS November 2022. Jika saat ini dilaksanakan Pilpres, hanya 16,8 persen yang mengaku akan memilih Ganjar," kata Peneliti MIPOS Yuyun Andriani, dalam paparan survei Rabu (5/4/2023).
Sementara itu dalam survei tersebut, apabila Pilpres dilaksanakan saat ini sebanyak 33,6 persen responden menyatakan akan memilih Prabowo Subianto.
Lalu posisi kedua diambil alih Anies Baswedan dengan elektabilitas 21,5 persen, disusul Ganjar Pranowo 16,8 persen, Ridwan Kamil 6,9 persen, Sandiaga Uno 4,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,2 persen, Erick Thohir 4,1 persen, Puan Maharani 3,2 persen, Airlangga Hartarto 1,4 persen, dan Muhaimin Iskandar 0,9 persen Sebanyak, 2,9 persen responden mengaku belum punya pilihan.
Turunnya elektabilitas Ganjar karena publik kecewa atas penolakannya terhadap kehadiran timnas Israel.
Berdasarkan survei mayoritas publik atau 69,5 persen responden mengaku tidak mempermasalahkan alias setuju dengan keikutsertaan Timnas Israel.
Hanya 18,8 persen yang menolak alias tidak setuju dan sebanyak 11,7 persen responden menjawab tidak tahu.
5. Survei Indo Barometer
Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo unggul menjadi calon presiden (capres) dibandingkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hal itu berdasarkan survei terbaru Indo Barometer.
Dalam rilis survei tersebut, Indo Barometer melakukan tiga simulasi yakni simulasi 5 nama capres, simulasi 3 nama capres, dan simulasi 2 capres (head to head).
Pada simulasi 5 nama calon presiden, nama Ganjar Pranowo mengungguli Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Puan Maharani dan Airlangga Hartarto.
Dimana Ganjar Pranowo memperoleh suara dari responden sebanyak 29,4 persen, disusul Prabowo Subianto 27,5 persen, Anies Baswedan 23,9 persen, Puan Maharani 1,4 persen, dan Airlangga Hartarto 0,3 persen.
"Dari pertanyaan tertutup terhadap 5 nama calon presiden, Ganjar Pranowo dipilih 29, 4 persen selisih tipis dengan Prabowo Subianto kemudian Anies Baswedan," kata Qodari saat menyampaikan hasil surveinya di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023).
Tak hanya dalam simulasi 5 nama, pada simulasi 3 nama capres nama Ganjar Pranowo kembali mengungguli Prabowo dan Anies Baswedan.
Perolehan suara untuk Ganjar Pranowo dari responden, kata Qodari, mencapai 30,3 persen.
Sementara untuk Prabowo Subianto 28,4 persen dan Anies Baswedan 25,3 persen.
Saat pilihan dikerucutkan menjadi hanya dua calon presiden, nama Prabowo Subianto justru unggul jika melawan Ganjar Pranowo dan jika melawan Anies Baswedan.
"Saat melawan Ganjar Pranowo, suara Prabowo ini mencapai 38,5 persen dan Ganjar 35,4 persen. Kita lihat Prabowo melawan Anies, di sini Prabowo unggul 40,3 persen dan Anies 30,7 persen," kata Qodari.
6. Survei SMRC
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih mendapat dukungan kuat dari publik dibanding tokoh-tokoh lainnya.
Prabowo Subianto dan Anies Baswedan berada di bawah Ganjar bersaing ketat dengan perolehan elektabilitas yang berbeda tipis.
Hal ini berdasarkan hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang disampaikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani bertajuk ‘Trend Dukungan Calon Presiden’ disiarkan kanal YouTube SMRC TV pada Selasa (21/3/2023).
Berdasarkan hasil survei SMRC dalam simulasi terbuka, menunjukkan Ganjar mendapat elektabilitas 26,6 persen, sementara Prabowo 17,6 persen dan Anies Baswedan 16,7 persen.
Sedangkan politikus Partai Golkar Ridwan Kamil mendapat 5,6 persen dan nama lainnya ada di bawah 2 persen.
Deni mengatakan dalam dua tahun terakhir sejak Maret 2021 dan Maret 2023, dukungan publik terhadap Ganjar menguat 8,8 persen menjadi 26,6 persen. Sedangkan Prabowo turun 20 persen menjadi 17,6 persen dan Anies naik 11,2 persen menjadi 16,7 persen.
Sementara pada simulasi pilihan tertutup terhadap 4 nama, Ganjar mendapat dukungan 35,2 persen, disusul Prabowo 26,7 persen, Anies 23,7 persen, dan Airlangga Hartarto 1,5 persen.
Untuk hasil simulasi pilihan tertutup pada 3 nama, Ganjar mendapat dukungan 35,5 persen, disusul Prabowo 27,2 persen, dan Anies 24,8 persen. Sisanya, 12,5 persen menjawab belum tahu.
Survei SMRC ini dilakukan menggunakan wawancara tatap muka pada periode 2-11 Maret 2023.
7. Survei Lingkaran Suara Publik (LSP)
Survei Lingkaran Suara Publik (LSP) merilis hasil riset terbarunya dalam membaca potensi arah politik nasional 2024.
Direktur eksekutif Lingkaran Suara Publik (LSP), Indra Nuryadin menuturkan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih menempati posisi tertinggi, baik popularitas, likeabilitas maupun elektabilitas.
Di bawah Prabowo Subianto, ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan di bawahnya lagi ada Anies Baswedan.
"Pada pertanyaan elektabilitas survei menemukan bahwa Prabowo semakin meningkat elektabilitasnya. Ada 33,4 persen publik yang mengaku memilihnya bila pemilihan Presiden dilaksanakan hari ini," kata Indra dalam rilis survei yang dilakukan secara dari di Jakarta, Minggu (19/3/2023).
"Menyusul di belakangnya Ganjar Pranowo dengan 21,2 persen dan Anies secara konsisten berada di posisi ke-3 dengan persentase 20,4 persen," tambahnya.