News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Hasto Minta Kader Sikapi Isu Capres-Cawapres PDIP sebagai Dinamika Politik Nasional

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat konferensi pers dengan awak media di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (15/4/2023). PDIP siap membentuk poros dengan partai lain demi mengusung kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Kerja sama dalam politik secara empiris diperlukan ketika mengingat peristiwa setelah Pilpres 2014. Hasto menyebut isu capres-cawapres yang diusung PDIP adalah dinamika politik nasional. Ia pun meminta agar para kader dapat menyikapinya. Warta Kota/YULIANTO

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, meminta agar seluruh anggota dan kader untuk menyikapi isu capres dan cawapres sebagai bagian dari dinamika politik nasional.

Hal ini menyusul munculnya isu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang disebut-sebut akan mengumumkan capres pada Jumat (21/4/2023) siang ini.

Di sisi lain, Hasto menegaskan Megawati Soekarnoputri mampu untuk menentukan kapan mengumumkan capres dan cawapres yang diusung.

"Semua kader partai harus menyiapkan diri, baik secara ideologis hingga secara struktural. Sebab setiap saat Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri bisa menemukan momentum yang tepat untuk mengumumkan calon definitif yang akan diusung oleh partai," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Jumat.

"Kami tegaskan kembali bahwa keputusan capres PDI Perjuangan akan diumumkan Ibu Megawati Soekarnoputri pada momentum yang tepat," sambungnya.

Berbicara terkait momentum yang tepat, Hasto mengungkapkan dapat ditentukan kapan saja,

Baca juga: Isu Megawati akan Umumkan Capres PDIP Siang Ini, Hasto Singgung soal Momen Historis: Bisa Kapan Saja

Namun, tetap dengan pertimbangan yang matang seperti melihat dinamika dunia maupun nasional hingga kriteria kepemimpinan.

Hasto sendiri mengungkapkan PDIP melihat banyak momentum historis dan ideologis yang sangat penting bagi masa depan di waktu-waktu ke depan ini.

Misalnya pada 20 Mei, Hasto mengungkapkan tidak hanya ditetapkan Presiden pertama RI, Soekarno, sebagai Hari Kebangkitan Nasional, tetapi juga bertepatan dengan didirikannya Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) pada 20 Mei 1965.

"Lembaga strategis tersebut berfungsi untuk menjadi Kawah Candradimuka para pemimpin. Baik sipil, militer, kelompok, fungsional progesional, pusat, daerah, dan semua di-blended menjadi calon pemimpin dengan kesadaran geopolitik."

"Ini salah satu contoh momen historis yang ada," jelasnya.

Selain itu, ada bulan Juni yang disebut sebagai Bulan Bung Karno juga dianggap Hasto menjadi momen penting lantaran tiap 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.

"Pancasila terbukti menjadi alat pemersatu bangsa, karena melekat falasafah, dasar, tujuan, dan the way of life bangsa," ujarnya.

Baca juga: Hasto: PDIP Tinggal Menunggu Nama Capres dan Momentum Pengumumannya

Kemudian, Hasto juga menyebut momen penting lainnya adalah pada bulan Agustus yang dianggapnya penuh nilai perjuangan hingga sosio-nasionalisme karena di bulan tersebut, Proklamasi Kemerdekaan RI diumumkan oleh Soekarno-Hatta.

"Karena itulah, DPP Partai agar selalu siap sedia tunggu komando yang ada. Selalu dalam kondisi siap berarti selalu berada di tengah rakyat, untuk menggalang kekuatan rakyat."

"Maka itu kita lebih baik turun ke bawah membantu rakyat, daripada sekedar berwacana. Politik PDI Perjuangan adalah membumi bersama rakyat," tuturnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Pilpres 2024

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini