Namun, tetap dengan pertimbangan yang matang seperti melihat dinamika dunia maupun nasional hingga kriteria kepemimpinan.
Baca juga: PDIP Dikabarkan Akan Umumkan Ganjar Capres 2024, Demokrat: Koalisi Perubahan Konsisten Usung Anies
Hasto sendiri mengungkapkan PDIP melihat banyak momentum historis dan ideologis yang sangat penting bagi masa depan di waktu-waktu ke depan ini.
Misalnya pada 20 Mei, Hasto mengungkapkan tidak hanya ditetapkan Presiden pertama RI, Soekarno, sebagai Hari Kebangkitan Nasional, tetapi juga bertepatan dengan didirikannya Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) pada 20 Mei 1965.
"Lembaga strategis tersebut berfungsi untuk menjadi Kawah Candradimuka para pemimpin. Baik sipil, militer, kelompok, fungsional progesional, pusat, daerah, dan semua di-blended menjadi calon pemimpin dengan kesadaran geopolitik."
"Ini salah satu contoh momen historis yang ada," jelasnya.
Selain itu, ada bulan Juni yang disebut sebagai Bulan Bung Karno juga dianggap Hasto menjadi momen penting lantaran tiap 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.
"Pancasila terbukti menjadi alat pemersatu bangsa, karena melekat falasafah, dasar, tujuan, dan the way of life bangsa," ujarnya.
Baca juga: Jelang Pengumuman Ganjar Pranowo Sebagai Capres Suasana Istana Batu Tulis Bogor Masih Terpantau Sepi
Kemudian, Hasto juga menyebut momen penting lainnya adalah pada bulan Agustus yang dianggapnya penuh nilai perjuangan hingga sosio-nasionalisme karena di bulan tersebut, Proklamasi Kemerdekaan RI diumumkan oleh Soekarno-Hatta.
"Karena itulah, DPP Partai agar selalu siap sedia tunggu komando yang ada. Selalu dalam kondisi siap berarti selalu berada di tengah rakyat, untuk menggalang kekuatan rakyat."
"Maka itu kita lebih baik turun ke bawah membantu rakyat, daripada sekedar berwacana. Politik PDI Perjuangan adalah membumi bersama rakyat," tuturnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Pilpres 2024