Puncak dukungan pada Prabowo adalah pasca keputusan FIFA membatalkan pelaksanaan Piala Dunia U20 di Indonesia, di mana Prabowo mendapat dukungan 18,3 persen, dan Ganjar turun signifikan menjadi 13 persen pada 4-7 April 2023 dari 16,2 persen pada Maret 2023.
"Setelah itu, Ganjar mulai pulih dan menguat signifikan pasca pengumuman Ganjar sebagai calon presiden oleh PDIP," ucapnya.
"Sejak keputusan FIFA hingga pasca pengumuman PDIP, Ganjar mengalami pemulihan berarti dari 13 persen menjadi 20,8 persen, atau naik 7,8 persen," tandasnya.
Survei nasional pemilih kritis ini dilakukan pada pemilik cellphone sebagai indikator pemilih kritis.
Sampel survei ini dipilih melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1021 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, divalidasi, dan discreening.
Validasi dan screening dilakukan untuk memastikan bahwa pemilik nomor telpon terpilih adalah warga negara Indonesia dan telah memiliki hak pilih (berumur 17 tahun plus atau sudah menikah). Margin of error survei diperkirakan ±3.1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
6 Hasil Survei Terbaru
Berikut ini perbandingan elektabilitas Prabowo, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Siapa yang unggul saat ini?
1. Survei LSI
Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei elektabilitas calon presiden (Capres) 2024 terbaru di mana Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menempati posisi puncak dengan perolehan 30,3 persen.
Dalam simulasi tiga nama capres, Prabowo, yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, unggul dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 26,9 persen dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang meraih 25,3 persen.
"Untuk pertama kalinya sejak setahun terakhir, Prabowo Subianto kembali jadi nomor satu," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, dalam pemaparan hasil survei, Minggu (9/4/2023).
Djayadi mengatakan bahwa ketiga nama ini kini masih bersaing dalam bursa elektabilitas capres.