Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei terbaru yang dilakukan bulan Mei 2023 yang dirilis oleh Charta Politika menempatkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno sebagai nama tertinggi yang diharapkan untuk menjadi calon Wakil Presiden pada pemilu mendatang.
Sandi memperoleh presentase sebesar 19,8 persen mengungguli figur-figur lain.
Hasil survei ini direspon juru bicara milenial Sandiaga Uno, Rian Septrianto Maulana.
Baca juga: Sandiaga Uno Mengaku Bakal Ikut War Tiket Konser Coldplay di Jakarta
Rian mengatakan, hasil survei Charta Politika yang baik ini perlu disyukuri namun proses terus berjalan apalagi pendaftaran pilpres masih sekitar 5 bulan lagi dan masih sangat dinamis.
"Pak Sandi sedang fokus bertugas mengembangkan destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif yang semakin menggeliat belakangan ini," kata Rian dalam keterangannya, Selasa (16/5/2023).
Pria asal Jawa Timur ini menambahkan, hasil survei tersebut tentunya dirilis dengan dasar-dasar yang akurat karena Sandiaga tokoh yang menjadi representasi Milenial dan Gen Z di Indonesia saat ini.
Selain itu pengalaman beliau yang sudah pernah running di pilpres 2019 serta kinerja yang luar biasa sebagai Menparekraf dalam Kabinet Indonesia Maju tentunya berdampak signifikan kepada hasil yang ada.
"Kami yakin masyarakat akan dengan jeli menilai dan mempertimbangkan matang-matang siapa yang layak memimpin Indonesia mendatang. Yang jelas saat ini kita butuh pemimpin yang dapat mengusung semangat persatuan untuk mempercepat pembangunan," katanya.
Diberitakan, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Senin (15/5/2023) merilis hasil survei dan menempatkan Sandiaga memiilki elektabilitas tertinggi.
Sandiaga S Uno meraih 19,8 persen, disusul Ridwan Kamil (18,4 persen), Mahfud Md (15,2%), Agus H Yudhoyono (10,9%), Erick Thohir (9,2%), Khofifah I Parawansa (5,8%).
Baca juga: Alasan Sandiaga Uno Diyakini Jadi Capres Hasil Musra Pilihan Jokowi
Lalu Muhaimin Iskandar (3,5%), Puan Maharani (2,9%), Airlangga Hartarto (2,2%) dan Tidak tahu/tidak jawab (12,0%).
Survei dilakukan pada tanggal 2-7 Mei 2023, melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Jumlah sampel sebanyak 1.220 responden, yang tersebar di 34 provinsi.
Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat atau multistage random sampling dengan margin of error ± 2,82% pada tingkat kepercayaan 95 persen.