Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, mengungkap sejumlah nama lain yang berpotensi menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi calon presiden (capres) PDIP Ganjar Pranowo.
Basarah menyebut dua nama lain yakni Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Mulanya, Basarah menjelaskan soal proses panjang pemilihan cawapres pendamping Ganjar yang diawali oleh silaturahmi PPP dua bulan lalu.
"Ibu Megawati Soekarnoputri pada saat 30 April yang lalu menerima silaturahmi DPP PPP, beliau kan mengatakan bahwa mengenai bacawapres Pak Ganjar tentu akan dibicarakan bersama-sama dengan ketua umum ketua umum partai politik peserta kerja sama politik pendukung Pak Ganjar," kata Basarah di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).
Basarah kemudian mengatakan bahwa partai-partai politik yang mendukung Ganjar lainnya masih akan berproses.
Baca juga: PPP Sebut PDIP Belum Diskusikan Nama AHY Masuk Bursa Cawapres Ganjar Pranowo
"Barulah setelah partai-partai kerja sama politik itu definitif, Ibu Mega akan membuka pembicaraan dengan ketua umum-ketua umum parpol tersebut dan juga tentu meminta pendapat masukan dari Pak Joko Widodo tentu dalam kapasitas sebagai kader PDIP dan juga Pak Ganjar Pranowo," kata dia
Dia mengatakan waktunya masih cukup panjang. Basarah lalu merujuk ke penjelasan Megawati dan juga Jokowi soal nama-nama cawapres.
"Ada pak Mahfud MD, Pak Erick Thohir, Pak Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar, Pak Airlangga, Pak Prabowo tersebut, Ibu Mega mengatakan punya 3 nama yang lain," kata Basarah.
Baca juga: AHY Masuk Bursa Cawapres Ganjar, PDIP: Kami Serius, Tidak Main-main!
"Tiga nama yang lain ini bisa saja seperti yang tadi disebut oleh mbak Puan, itu ada mas AHY. Kemudian tadi saya dengar muncul nama Pak Basuki Hadimuljono menteri PUPR," kata Basarah
Dia menilai nama-nama tersebut baik untuk publik sebab nama-nama tersebut akan memunculkan suasana politik yang hangat
"Tapi sekali lagi nama-nama itu masih sangat cair, dan akan dipikirkan, direnungkan lebih jauh oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dan nani akan dibahas bersama ketua umum ketua umum partai politik lain, Pak Jokowi, Dan Mas Ganjar Pranowo," pungkasnya.