News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Koalisi Partai Politik

Setelah AHY, Giliran Surya Paloh yang Bakal Bertemu Puan Maharani?

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Tribunnews: (Dari kiri ke kanan) Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketum Partai NasDem Surya Paloh, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Partai NasDem tanggapi soal rencana pertemuan Partai Demokrat dan PDIP, tepatnya pertemuan AHY dan Puan Maharani. Benarkah bakal ada pertemuan antara Surya Paloh selaku Ketua Umum NasDem dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani setelah Puan bertemu dengan AHY ? (ISTIMEWA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah wacana pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Puan Maharani Putri dari Megawati Soekarnoputri.

Bakal ada pertemuan lanjutan Puan Maharani dengan Surya Paloh selaku Ketua Umum NasDem ?

Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto beri penjelasan.

Menurutnya sinyal pertemuan itu sudah ada, hanya saja Sugeng belum dapat membeberkan secara detail terkait waktu dari wacana pertemuan itu.

Sementara itu, pertemuan antara AHY dengan Puan Maharani pun belum ditentukan kapan waktunya karena masih menunggu waktu yang cocok.

NasDem Sebut Surya Paloh Juga Bakal Bertemu dengan Puan Maharani

Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto menyatakan, bakal ada pertemuan antara Surya Paloh selaku Ketua Umum NasDem dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Pernyataan Sugeng ini juga sekaligus merespons soal adanya wacana pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Putri dari Megawati Soekarnoputri tersebut.

"Saya kira memang belum ya. Tetapi bahwa ke arah sana sinyalnya sudah ada," kata Sugeng kepada awak media di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2023).

Hanya saja Sugeng, belum dapat membeberkan secara detail terkait waktu dari wacana pertemuan itu.

Dirinya hanya memastikan kalau wacana Surya Paloh untuk bertemu dengan Puan Maharani itu ada, dan sebagai kader, dirinya bersama anggota Partai NasDem mendorong wacana itu.

"Ada, ada, ada, dan itu harus kita dorong ke sana. Gak perlu diantara kita ini namanya politik zero same game. Di dalam point konteks politik yang ini," ucap dia.

Baca juga: Jelang Sidang Johnny G Plate Ajukan Justice Collaborator, Siapa Pelaku Utama yang Bakal Dibongkar?

Dengan adanya wacana ini, Sugeng seraya menegaskan tidak masalah jika AHY nantinya bertemu Puan Maharani.

Sebab, di dalam dinamika politik, kondisi elite partai saling mengunjungi adalah hal yang wajar.

Sekaligus kata dia, untuk membuat adem kondisi perpolitikan saat ini, terlebih menjelang Pemilu 2024.

"Justru dengan begini, begini maka terhindar dengan apa yang disebut social unrest (kekacauan sipil), ketegangan-ketegangan yang tidak perlu," tukas dia.

NasDem Yakin Demokrat Bakal Setia: Kalau Berkhianat Dapat Dosa dan Kutukan

Partai NasDem meyakini Partai Demokrat bakal setia dan tidak akan meninggalkan Koalisi Perubahan.

Partai besutan Surya Paloh itu pun meyakini koalisi tetap solid mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Demikian disampaikan oleh Ketua DPP Partai NasDem, Effendi Choirie atau Gus Choi.

Hal itu sekaligus menanggapi rencana pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Tapi NasDem percaya sama Demokrat. Iman Demokrat tetap kuat bersama koalisi perubahan. NasDem tidak pernah takut dikhianati," kata Gus Choi kepada wartawan, Senin (12/6/2023).

Lebih lanjut, Ia menambahkan partainya juga tidak masalah jika nantinya dikhianati oleh Demokrat. Sebab, pihak yang berkhianat nantinya akan mendapatkan dosa dan kutukan.

"Karena kalau dikhianati harus gembira karena dapat pahala. Kalau berkhianat atau mengkhianati dapat dosa dan kutukan," jelasnya.

Baca juga: Benarkah Pertemuan Puan dan AHY Akibat Kebuntuan Cawapres hingga Anies Enggan Komentar?

Sejauh ini, kata Gus Choi, koalisi perubahan tetap solid untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

Apalagi, ketiga parpol sudah meneken kesepakatan yang termaktub dalam piagam koalisi perubahan.

"Koalisi perubahan tetap solid. Mantab. Tidak akan goyah. Saling mempercayai. Semua kesepakatan telah dituangkan dalam piagam koalisi perubahan. Tapi masing-masing partai tetap punya hak untuk membuka komunikasi dengan partai apapun," pungkasnya.

Sebagai informasi, Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengungkapkan isi pertemuannya dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Pertemuan tersebut utamanya membahas rencana pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Walaupun kami sangat antusias membicarakan rencana pertemuan Mba Puan dan Mas AHY, namun kami tetap menjaga etika politik dan saling menghormati posisi saat ini masing-masing Partai terkait kontestasi Pilpres 2024," kata Riefky dalam keterangannya Minggu (11/6/2023).

Dikatakan Riefky, Partai Demokrat bersyukur atas rencana pertemuan Puan dan AHY.

"Ini akan memberikan contoh yang baik bagi generasi muda dan merupakan angin segar bagi perpolitikan di Indonesia," ujar Riefky.

Selain membahas rencana pertemuan Puan-AHY, Riefky dan Hasto juga berdiskusi santai, membicarakan banyak hal mulai dari sistem demokrasi di Indonesia hingga suka dukanya mengurus partai politik.

Adapun pertemuan antara Riefky dan Hasto berlangsung hangat sambil menikmati makanan khas Ayam Goreng RM. Berkah di kawasan Blok M, Jakarta.

AHY akan Bertemu Puan, NasDem Curiga PDIP Punya Niat Buruk, PKS Tak Khawatir Demokrat Pindah Koalisi

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Pertemuan Puan Maharani dan AHY akan digelar dalam waktu dekat.

Mengenai rencana pertemuan Puan Maharani dan AHY, Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memberi tanggapan.

Mengingat, Partai Demokrat, Partai NasDem, dan PKS, merupakan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Koalisi perubahan yang terdiri dari ketiga partai itu telah mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Sementara itu, PDIP mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai bakal capres untuk Pilpres 2024.

NasDem Mengaku Curiga

Partai NasDem mencurigai PDIP memiliki niat buruk memecah belah Koalisi Perubahan di balik rencana pertemuan Puan Maharani dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP Partai NasDem, Effendi Choiri atau Gus Choi.

"Kalau ada niat memecah belah ada menggerogoti Koalisi Perubahan gimana? Mungkin saja mereka punya niat kurang baik," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (12/6/2023).

Namun, Gus Choi meyakini Demokrat memiliki 'iman' yang kuat dan tidak tergoda meninggalkan Koalisi Perubahan.

"Tapi NasDem percaya sama Demokrat. Iman Demokrat tetap kuat bersama koalisi perubahan."

"NasDem tidak pernah takut dikhianati. Tapi kita harus mengkhianati atau berkhianat," kata dia.

Respons PKS

Sementara itu, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, menyebut rencana pertemuan Puan Maharani dan AHY sebagai silaturahmi politik biasa.

Sebab, kata dia, hal itu dilakukan semua partai menjelang kontestasi politik.

Mardani mengatakan, PKS pun tidak khawatir jika nantinya Demokrat akan 'nyebrang' dengan gerbong koalisi PDIP.

Pasalnya, ketiga parpol di Koalisi Perubahan sudah meneken piagam kerja sama.

"PKS tidak khawatir Demokrat akan pindah, nyebrang dan lain-lain."

"Karena NasDem, Demokrat, PKS sudah punya piagam kerja sama yang solid, interaksi selama ini hangat dan kita saling percaya dan saling dukung," jelasnya, Senin.

NasDem Yakin Tak Ada Upaya Penjegalan Anies Baswedan Lewat Pertemuan AHY dan Puan Maharani

Partai NasDem merasa yakin tidak ada upaya penjegalan Anies Baswedan maju sebagai bakal calon presiden (capres) dari rencana pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Demikian keterangan itu disampaikan oleh Ketua DPP NasDem Sugeng Suparwoto yang menegaskan kalau Koalisi Perubahan masih solid.

Sugeng menyebut, adanya anggapan kalau upaya penjegalan Anies lewat pertemuan Demokrat dan PDIP hanyalah sebuah penilaian dan analisis pengamat maupun masyarakat.

"Kami tidak merasakan itu (adanya penjegalan). Kami percaya kok dalam titik-titik tertentu nggak sejahat itu kok," kata Sugeng saat ditemui awak media di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2023).

Baca juga: Nama AHY Masuk Radar Cawapres PDIP, PKS: Nggak Usah Baper, Namanya Baru Disebut Nggak Langsung Putus

Dirinya menilai, kalau memang upaya penjegalan itu benar terjadi, kata dia, hal itu merupakan suatu yang keterlaluan.

"Kalau sampe terjadi yo kebangeten. Kita percaya kok, di tengah-tengah politik yang sifatnya provan sifatnya, ada dunia lain, Gusti Allah mboten Sare. Nah gitu loh bahasanya," ucap Sugeng.

Dengan begitu, Ketua Komisi VII DPR RI tersebut menegaskan kalau Partai NasDem tidak takut atau insecure atas pertemuan Demokrat dan PDIP.

Sebab menurut dia, kemungkinan adanya penjegalan itu tidak mungkin terjadi.

"Oh ndak, ndak ada istilah insecure ini itu. Semua itu ada takarannya kok. Bener-bener, oh katanya ini akan diambil-alih dan sebagainya, ndak lah," tukas Sugeng.

Demokrat Tak Tutup Kemungkinan Kerja Sama dengan PDIP

Di sisi lain, Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan pertemuan Hasto Kristiyanto dan Teuku Riefky Harsya untuk menindaklanjuti tawaran kerja sama dan rencana pertemuan Puan dan AHY.

"Membahas rencana pertemuan dan kemungkinan kerja sama ke depan," kata Herzaky, Minggu (11/6/2023).

Meski begitu, Herzaky belum bisa memastikan jadwal pertemuan Puan dan AHY.

"Untuk jadwal pertemuan mbak Puan dan Mas AHY, sedang menyesuaikan jadwal keduanya," imbuhnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini