News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Masyarakat Sasak NTB Sematkan PIN dan Pemaje Kepada Ganjar Sebagai Tanda Penghormatan

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo bertemu tokoh agama, masyarakat, hingga adat untuk bersilaturahmi saat kunjungannya ke Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (18/6/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menyempatkan bertemu tokoh agama, masyarakat, hingga adat untuk bersilaturahmi saat kunjungannya ke Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ganjar bersilaturahmi dengan para tokoh sekaligus makan siang bersama di Roemah Langko, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, NTB, Minggu (18/6/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar disambut hangat masyarakat suku Sasak NTB.

Dia pun disematkan PIN dari Laskar Sasak, serta Pemaje dari Kedatuan Pejanggik.

PIN Laskar Sasak merupakan bentuk ucapan selamat datang kepada Ganjar yang menyambangi tanah NTB.

Baca juga: Gerindra Tak Masalah PPP Sodorkan Sandiaga Uno Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

Sementara Pemaje yang merupakan alat keseharian masyarakat Sasak untuk menghaluskan barang disimbolkan sebagai tanda penghormatan kepada Ganjar.

Ketua Umum Laskar Sasak se-Indonesia, Datu Anom Lalu Muhammad Ali Sadikin mengatakan, masyarakat Sasak sangat antusias dengan kedatangan Ganjar.

Pasalnya Ganjar selama ini dikenal sebagai pemimpin yang rajin merawat kebudayaan bangsa.

“Laskar Sasak melihat sosok Pak Ganjar ini sangat care terhadap nilai-nilai kebudayaan yang sangat luar biasa,” kata Datu Anom di lokasi.

Baca juga: Saat Ganjar Makan Siang dan Diajak Semobil Bareng TGB Zainul Majdi di NTB

“Jadi beberapa kali kita ikuti kebudayaan-kebudayaan yang selalu beliau (Ganjar) sampaikan juga langsung menyampaikan bagaimana kita memperkuat nilai-nilai kebudayaan di Indonesia,” lanjutnya.

Menurut Datu Anom, selama meimpin Jawa Tengah (Jateng) Ganjar selalu menunjukkan keberpihakkan kepada pegiat kebudayaan.

Bahkan di Jateng Ganjar punya kebijakan mengenakan pakaian adat setiap Kamis.

“Jadi kita sebagai masyarakat sasak itu sangat-sangat care terhadap beliau karena beliau adalah penaung dari budaya-budaya ini. Di mana kebudayaan kita ini adalah warisan yang paling inti daripada Indonesia karena itu adalah pondasi,” katanya.

Datu Anom berharap Ganjar akan terus merawat kebudayaan bangsa lewat kepemimpinan nasional sebagai Presiden.

Terlebih kebudayaan merupakan ‘ibu’ dari nusantara.

“Jadi seluruh kerajaan-kerajaan dan kadatuan-kadatuan yang ada di Nusantara itu adalah ibu daripada Indonesia. Masing-masing kadatuan dan kesultanan yang ada di Indonesia itu memiliki kebudayaan-kebudayaan sendiri. Jadi kami mengharap ini diperkuat oleh beliau ke depannya,” kata Ganjar.

Sementara, Ganjar berterima kasih atas sambutan dan penyematan yang diberikan masyarakat Sasak. Ganjar berharap silaturahmi ini dapat terus terjalin.

“Sambutan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adatnya alhamdulillah luar biasa, kami sangat senang, kami merasa tersanjung dan menyampaikan terima kasih,” kata Ganjar.

Turut hadir dalam silaturahmi di Roemah Langko Ketua Harian DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammaf Zainul Majdi bersama 10 Masyaikh, Ulama Khos NTB Dr M Subuh Sasaki bersama 10 ulama NU, serta tokoh agama dari Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini