"Kalau saya tanya sepintas. Boleh saya tanya ya. Suka pada mata pelajaran, itu karena bukunya atau karena gurunya? ada nggak yang suka pelajaran karena bukunya? jarang sekali. Karena itu kita harus menghadirkan guru-guru yang menyenangkan," jelasnya.
"Kalau ada anak-anak datang ke sekolah itu dengan berat hati, berada di sekolah berat, pulang sekolah senang hati, itu bermasalah. Tapi kalau datang dengan senang hati, di sekolah senang hati, pulang berat hati, itu bagus sekolahnya. Jadi kualitas guru itu yang sangat menentukan," sambungnya.
Sama halnya dengan guru, kata Anies, kepala sekolah juga menentukan kualitas sekolah di Indonesia.
Sebab kepemimpinan kepala sekolah akan menentukan arah pendidikan peserta didik.
Anies Sindir Pemerintah yang Fokus Ganti Kurikulum
Di sisi lain, Anies pun menyindir pemerintah yang kini justru fokus terus menerus mengganti kurikulum.
Padaha kebijakan itu hanya demi proyek semata.
"Karena kepemimpinan itu yang mentukan kualitas sekolah. Tapi yang kita sering otak-atik itu bukunya. Kurikulumnya. Proyek. Proyek. Proyek," ungkap Anies yang juga mantan Menteri Pendidikan ini.
Lebih lanjut, Anies menuturkan bahwa otak atik kurikulum sejatinya tidak efektif.
Seharusnya, perbaikan pendidikan harus dimulai dari kualitas guru dan kepala sekolahnya.
"Nah guru berkualitas itu ditopang oleh beberapa hal. Satu, gurunya bisa konsentrasi ngajar. Kalau pendapatan dia hanya bisa untuk hidup 15 hari. Ya 15 hari kemudian dia kesulitan. Jadi pendapatan dia harus cukup. Kesejahteraan guru harus baik. Sehingga dia bisa fokus pada ngajar. Kalau nggak, ngajar sambil les. Yang nggak ikut les nilainya jelek. Ini siklus yang bermasalah," pungkasnya.
Anies Baswedan Janji Tidak Akan Bungkam Organisasi Kemahasiswaan
Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan memastikan dirinya tidak akan membungkam kritik yang berasal dari organisasi kemahasiswaan jika terpilih menjadi presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkan Anies dalam acara Garda Pemuda NasDem yang bertajuk 'Pemuda bertanya, Anies menjawab' di Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2023).