"Bagi generasi sekarang, ayo melihat di dalam masa pendidikan harus diberikan kebebasan untuk berorganisasi, ditumbuhkan kepemimpinan melalui organisasi-organisasi kemahasiswaan dan jangan pernah membungkam organisasi kemahasiswaan," kata Anies.
Menurut Anies organisasi kemahasiswaan justru menjadi tempat kaderisasi pemimpin masa depan.
Karena itu tidak boleh ada satu pun pihak yang boleh melakukan intervensi.
"Organisasi kemahasiswaan itu menjadi tempat kita melakukan kaderisasi pemimpin-pemimpin masa depan dan jangan direcoki dengan partai intervensi ke ormas-ormas mahasiswa. Ormas-ormas itu harus dibebaskan," ungkapnya.
Baca juga: AHY Komentari Munculnya Baliho Dirinya dengan Anies Baswedan, Sebut Bagian dari Sukacita Demokrasi
Lebih lanjut, Anies meminta semua pihak untuk membiarkan mahasiswa mengambil posisi yang objektif.
Yakni mahasiswa yang kritis dan berpihak kepada keadilaan.
"Biarkan mahasiswa mengambil posisi objektif. Teman-teman saya ulang ya, objektif, bukan netral. Beda ya, beda. Anda objektif, anda boleh berpihak, tapi anda harus objektif," jelasnya.
"Bahaya kalau mahasiswa tidak berpihak. Ada penindakan nggak boleh berpihak, ada ketidakadilan tidak boleh berpihak, tidak," sambungnya.
Baca juga: AHY Akan Hadir Langsung ke Acara Apel Siaga Perubahan Partai NasDem di GBK
Karena itu Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengaku dirinya bakal menjamin dan memberikan ruang bagi mahasiswa dan aktivis untuk mengkritik jika terpilih menjadi presiden.
"Jadi saya lihat negara hadir memberikan ruang bagi anak-anak muda terutama bagi aktivis-aktivis untuk bisa menumbuhkan aktivismenya, termasuk sikap kritisnya dan itu bagian dari pembibitan untuk kepemimpinan ke depan," pungkasnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com)