TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anies Baswedan mengkritik kualitas pendidikan Indonesia.
Pasalnya menurut Anies Baswedan, kurikulum yang diatur pemerintah hanya sebagai proyek semata.
Seharusnya, kata Anies Baswedan perbaikan pendidikan dimulai dari kualitas guru dan kepala sekolahnya.
Anies Baswedan juga memastikan dirinya tidak akan membungkam kritik yang berasal dari organisasi kemahasiswaan jika terpilih menjadi presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkan Anies Baswedan dalam acara Garda Pemuda NasDem yang bertajuk 'Pemuda bertanya, Anies menjawab' di Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2023).
Bakal Calon Presiden (Bacapres) RI, Anies Baswedan mengkritik kualitas pendidikan Indonesia.
Pasalnya kurikulum yang diatur pemerintah hanya sebagai proyek semata.
Hal itu diungkapkan Anies dalam acara Garda Pemuda NasDem yang bertajuk 'Pemuda bertanya, Anies menjawab' di Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2023).
Dalam acara itu, Anies ditanya soal visinya di bidang pendidikan jika terpilih presiden.
Awalnya, Anies menyampaikan bahwa perbaikan pendidikan harus dimulai dari kualitas guru dan kepala sekolah.
Kedua hal tersebut menjadi modal dasar perbaikan pendidikan tanah air.
"Kalau boleh saya sampaikan apa yang menjadi fokus kita itu kualitas guru, dan kualitas kepala sekolah. Dua itu menurut saya sumber utamanya. Dari sana baru turun," kata Anies.
Ia pun menyatakan mayoritas siswa dan siswi yang menyukai mata pelajaran karena gurunya.
Karena itu, perbaikan kualitas guru dan kepala sekolah menjadi penting dalam peningkatan mutu pendidikan.