Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Senopati Syndicate, Robi Sugara menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan jadi penengah soal arah dukungannya kepada capres di Pemilu 2024.
Robi menilai, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sama-sama saling memperebutkan dukungan dari Jokowi.
Menurutnya, hal itu terlihat dari kedua kubu capres yang saling mengklaim akan melanjutkan kepemimpinan Jokowi.
"Dua kubu yang kemungkinan besar berkontestasi antara kubu Ganjar dan Kubu Prabowo akan melakukan balance of power dalam merebut hati, sikap, dan dukungan Presiden Jokowi dengan cara salah satunya mengklaim masing-masing akan melanjutkan kepemimpinannya," kata Robi Sugara dalam konferensi pers bertajuk Orkestra Jokowi pada Pemilu 2024 di Jakarta, Senin (17/7/2023).
Karena itu, Robi menilai Jokowi akan menjadi penengah dengan melakulan stabilisasi terhadap kubu Ganjar dan Prabowo.
Cara tersebut, kata Robi, dilakukan Jokowi agar tidak terjadi benturan politik jelang Pemilu 2024.
Baca juga: Senopati Syndicate: Dua Warisan Presiden Jokowi yang Tak Dimiliki SBY di Ujung Periode Kepemimpinan
"Jokowi akan melakukan stabilisasi dua kubu tersebut agar balance of power tidak menyebabkan benturan keras," ucapnya.
Sebelumnya, Senopati Syndicate menemukan peran besar Jokowi melalui cawe-cawe jelang Pemilu 2024.
Hal tersebut berdasarkan pemantauan media monitoring mereka pada Juni 2022 sampai Juni 2023.
"Dalam pantauan selama satu tahun, ada tiga hal yang penting bagaimana Presiden Jokowi kita sebut sebagai pemimpin okestra dalam Pemilu 2024 ini," kata Robi Sugara.
Baca juga: PDIP Ungkap Presiden Jokowi Minta Bentuk Tim 7 untuk Pemenangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Robi menilai, manuver politik Jokowi berlangsung pada penentuan bakal capres dan cawapres, di mana menurutnya, Jokowi berhasil menjadi penengah antara kubu capres Ganjar dan Prabowo.
"Pertama, Jokowi akan menjadi stabilisator pada pemilu 2024. Kedua, Presiden Jokowi memiliki dua warisan besar yakni tingkat kepuasan publik yang besar dan relawan-relawan Jokowi yang cukup militan. Ketiga, Presiden Jokowi bisa mengkonsolidasi kekuatan internal pemerintahan khususnya kekuatan TNI-Polri dalam satu barisan yang kuat untuk tetap loyal pada kepentingan bangsa dan negara," katanya.