TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai politik anggota Koalisi Perubahan bicara soal pertemuan bakal calon presiden Baswedan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019, Susi Pudjiastuti.
Anies bersama Susi bertemu dan mengunjungi beberapa tempat di sekitar pesisir Pangandaran, Senin (24/7/2023) kemarin.
Dari pantauan di lapangan nampak Anies dan Susi bergantian mengendarai mobil pick up menuju Pelabuhan Pangandaran dan dilanjutkan menyapa dan berinteraksi dengan nelayan.
“Nah ini dia pak udang yang kita peyek tadi,” ucap susi kepada Anies, dimana memang sebelumnya Anies dijamu makan malam dengan salah satu sajiannya adalah peyek udang.
Dalam kesempatan tersebut, Anies lebih banyak mendengar cerita dari para nelayan dimana di pantai Pangandaran ada beberapa jenis nelayan, diantaranya yang menggunakan kapal dan melaut, serta ada juga yang menggunakan jaring dan menariknya di bibir pantai.
“Sehari bisa berapa kali ditarik ini(jaringnya)?” tanya Anies kepada salah satu nelayan bernama Jajang.
“Bisa lima kali pak, ini kita nariknya rame-rame,” kata Jajang.
Keduanya pun nampak membeli sebagian hasil tangkapan para nelayan tersebut untuk kemudian dibawa sebagai oleh-oleh maupun dimasak di rumah.
NasDem Sebut Susi penuhi Kriteria
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim menilai Susi Pudjiastuti memenuhi kriteria sebagai bakal cawapres Anies Baswedan.
Dia menjelaskan, Koalisi Perubahan yang digagas bersama Partai Demokrat dan PKS tidak terpaku hanya pada satu gender.
Tak hanya itu, Susi juga dinilai memiliki kriteria nol atau bebas risiko hukum seperti yang dibeberkan Anies Baswedan.
"Kandidat cawapres Anies itu kan lintas gender, bebas kasus hukum, dan berpengalaman di pemerintahan. Nah dari kriteria itu seyogyanya Susi memenuhi syarat untuk jadi salah satu kandidat," kata Hermawi saat dimintai tanggapannya, Selasa (25/7/2023).
Baca juga: Demokrat Apresiasi NasDem Sebut Susi Pudjiastuti Masuk Kriteria Cawapres Anies Baswedan
Hanya saja, Hermawi tidak secara tegas menjawan soal apakah NasDem mendorong nama Susi Pudjiastuti sebagai cawapres Anies atau tidak.
Dia hanya menekankan, NasDem mendorong semua anak bangsa terbaik yang dapat mengabdi pada bangsa.
"Kita mendorong semua anak bangsa yang beritikat baik bagi pengabdian untuk nusa dan bangsa," kata Hermawi.
Pernyataan Hermawi itu sekaligus merespons soal bertemunya Anies Baswedan dengan Susi Pudjiastuti di Pangandaran, Senin (24/7/2023) kemarin.
Menurutnya, pertemuan itu menggambarkan soal bertemunya dua negarawan muda yang miliki idealisme tinggi dalam upaya memajukan bangsa Indonesia.
"Pertemuan Anies dan Susi bisa dilukiskan sebagai pertemuan dua negarawan muda yang sama-sama memiliki idealisme yang tinggi untuk memajukan negeri," ucapnya.
Terlebih, kedua sosok itu kata Hermawi pernah menjabat sebagai menteri Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di periode pertama memimpin.
Tak hanya itu, Anies dan Susi Pudjiastuti juga kata Hermawi memiliki fokus pada hal yang sama, yakni terhadap perubahan yang lebih baik.
"Selain sama-sama pernah menjadi menteri di kabinet Jokowi jilid satu, keduanya juga mempunyai persamaan yang sama-sama komunikatif dengan rakyat kecil dan senantiasa mengimpikan perubahan ke arah yang lebih baik dari negeri ini," tukas Hermawi.
PKS Sebut Anies-Susi Cocok
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai, Susi memiliki semangat yang sama dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Menurut Mardani, DPP PKS tidak keberatan jika nantinya Susi terpilih sebagai pendamping Anies Baswedan menuju Pilpres 2024.
"Cocok (Anies-Susi), yang pertama, kalau calon (wakil presiden) Mas Anies perempuan, nilai tambahnya tinggi. Saya menyatakan dengan tegas, 100 persen (Susi) punya kans memberi kemenangan," ujar Mardani saat dihubungi, Selasa (25/7/2023).
Mardani menambahkan selain berpeluang menjadi pendamping Anies, Susi dapat masuk ke tim pemenangan.
Bahkan nama Susi sudah masuk dalam radar DPP PKS untuk masuk sebagai anggota tim pemenangan Anies.
Ia menilai bahwa pemilik maskapai Susi Air itu punya kapasitas dan bisa menarik hati para konstituen. Selain itu, gaya kepemimpinan Susi dianggap merepresentasikan semangat perubahan.
"Saya beberapa kali main ke rumah Ibu Susi, kita ngobrol nyambung sekali. Kami merasa cocok, kita perlu daya dobrak," ujar Mardani dikutip dari Kompas.com.
Demokrat anggap berlebihan
Dihubungi terpisah, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menganggap berlebihan jika pertemuan Anies dan Susi dilihat sebagai upaya untuk mencari bacawapres.
Sebab, pembicaraan tentang bacawapres sudah selesai dan satu nama sudah dikantongi oleh Anies.
Tinggal menunggu kapan deklarasi dilakukan.
“Tapi kalau pertemuan ini apakah akan berujung pada bacawapres atau tidak, menurut kami itu terlalu jauh. Kalau menurut kami, saat ini ya hal-hal wajar saja, enggak ada yang luar biasa, dalam konteks bursa cawapres sudah selesai,” ucap Herzaky pada Kompas.com, Selasa malam.
Dalam pandangannya, pertemuan kedua figur tersebut ingin menunjukan bahwa Anies terbuka dengan siapapun yang memiliki semangat perubahan dan melawan status quo.
“Karena Bu Susi ini dianggap sosok pendobrak yang berani melawan kekuasaan, oligarki, sama-sama menteri di periode pertamanya Pak Jokowi,” tuturnya.
Baca juga: Pamer Keakraban dengan Susi Pudjiastuti, Anies Baswedan Diberi Minyak Kemiri
Susi bukan solusi
Sementara itu, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menganggap Susi bukan solusi pemenangan Anies pada Pilpres 2024.
Malah, Susi dianggap bisa membawa petaka bagi KPP jika akhirnya dipilih oleh Anies untuk menjadi bacawapres.
Alasannya, Demokrat bisa hengkang dan berpindah koalisi.
“Kalau melihat kepentingan politik mengamankan ambang batas presiden 20 persen, sangat riskan mengambil sosok non koalisi perubahan sebagai pendamping Anies. Bagi Demokrat tak ada jaminan akan terus berada di poros perubahan kalau wakilnya bukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),” kata Adi pada Kompas.com, Rabu (26/7/2023).
Adi mengatakan, Demokrat bisa bertahan di KPP jika figur pendamping Anies memang terbukti bisa membawa kemenangan dan memiliki tingkat elektabilitas yang mumpuni.
Sementara, hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei tak menunjukan Susi punya tingkat elektoral yang mumpuni.
Selain itu, lanjut dia, Susi juga tak memiliki basis massa seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang juga sempat diusulkan untuk menjadi pendamping Anies oleh Partai Nasdem.
“Kalau Khofifah dalam banyak hal bisa diharapkan untuk menutup kekurangan Anies. Khofifah itu kuat di Jawa Timur, posisinya sebagai gubernur, dan bisa mengorkestrasi kekuatan politik Nahdlatul Ulama (NU). Ini sesuatu yang sama sekali nyaris tidak pernah dimiliki oleh Bu Susi,” ungkap dia.
Terakhir, Adi menyatakan bahwa Susi bukan kunci untuk Anies mengejar ketertinggalan elektabilitas dari dua pesaingnya yaitu, bacapres dari Gerindra Prabowo Subianto dan jagoan PDI-P Ganjar Pranowo.
“Jadi ini bukan why on yang solutif, tapi, justru mereduksi semangat perubahan yang ingin mengejar ketertinggalan elektabilitas. Ini bisa jadi blunder yang cukup serius. Ini yang saya kira harus dikalkulasi betul, kalau butuh semangat perubahan untuk menang apakah harus Bu Susi jawabannya? Belum tentu. Itu enggak menjamin,” imbuh dia.
Diberitakan sebelumnya, Susi Pudjiastuti disebut-sebut sebagai kandidat kuat bakal cawapres pendamping Anies Baswedan di Pipres 2024 mendatang.
Apalagi dipastikan Partai Demokat, PKS, dan Nasdem tidak akan menolak jika Anies Baswedan memilih Susi Pudjiastuti sebagai cawapresnya.
Susi Pudjiastuti akhirnya mengakui bahwa dirinya memang berbicara soal politik terkini dengan Anies Baswedan saat berkunjung ke Pangandaran.
Baca juga: Momen Anies Baswedan Dijamu dan Disopiri Susi Pudjiastuti Naik Pikap, Keduanya Sempat Bahas Politik
"Berbincang banyak hal dgn Pak @aniesbaswedan, mulai dari membuat minyak kemiri, simulator pesawat, pentingnya selalu membawa tumbler, keadaan nelayan di Pangandaran, sampai survival kit di rompi saya..," kata Susi Pudjiastuti di akun Twitternya @susipudjiastuti, Selasa (25/7/2023) malam.
"Tentu juga sambil mendengarkan beliau cerita ttg situasi politik terkini," sambung Susi sambil menyematkan sejumlah foto pertemuannya dengan Anies Baswedan di Pangandaran.
Sementara melalui akun Twitternya, Anies Baswedan juga membalas dengan menyatakan kegembiraannya atas pertemuan tersebut.
"Ketemu teman lama itu ngobrol, ngobrol, dan ngobrol. Pindah tempat, ngobrol, pindah tempat lagi, ngobrol lagi," tulis Anies, menggambarkan suasana hangat dan bersemangat dalam pertemuan tersebut.
Perbincangan mengenai potensi Susi Pudjiastuti sebagai bakal calon wakil presiden pun semakin menguat. (*)