News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Profil Bupati Banyumas dari PDIP yang Tanya Capres ke Mahasiswa Unsoed, Jawabannya Anies Baswedan

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen menarik terjadi saat Bupati Banyumas, Achmad Husein saat bertanya kepada mahasiswa Unsoed soal siapa capres pilihannya. Achmad Husein tidak menyangka mereka mahasiswa jawab Anies Basewedan.

TRIBUNNEWS.COM, - Video pertanyaan soal pilihan calon presiden yang dilontarkan Bupati Banyumas Achmad Husein kepada mahasiswa Universitas Soedirman (Unsoed) ramai di media sosial.

Dari pertanyaan yang ditujukan kepada tiga mahasiswa baru Unsoed muncul nama Anies Baswedan.

"Kira-kira presidennya yang akan kamu jadikan pemimpin itu siapa?" tanya Achmad Husein kepada mahasiswa, dikutip dari video yang beredar di Twitter, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Bupati Banyumas Tak Sangka 3 Mahasiswa Unsoed Pilih Anies saat Ditanya: Benak Saya Jawabnya Ganjar

"Anies Baswedan pak," jawab ketiga mahasiswa itu secara bergiliran disambut tawa tamu undangan.

Mendapati jawaban tersebut, Husein menyatakan tidak masalah, sebab, dirinya mengaku memiliki dukungan yang berbeda.

"Tidak masalah, tidak masalah," kata Husein.

"Ini adalah pilihan dari kalian bertiga. Walaupun beda pilihan dengan saya. Kalian tetap akan menjadi ajudan milenial saya," ungkap Husein.

Profil Achmad Husein

Achmad Husein merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menjabat Bupati Banyumas selama dua periode sejak 2013.

Mengutip berbagai sumber, dirinya pernah menjabat sebagai direktur utama PDAM Banyumas pada tahun 2005 hingga 2007 sebelum akhirnya maju sebagai bupati.

Karier politiknya diawali pada 2008, saat ia terpilih menjadi Wakil Bupati Banyumas mendampingi Bupati Mardjoko.

Kemudian pada Pilkada Banyumas 2013, maju sebagai Bupati dengan menggandeng Budhi Setiawan dan menang dengan perolehan suara 45,43 persen.

Achmad Husein juga mendapat gelar kebangsawanan Kanjeng Pengeran Haryo Adipati Purbowinoto (setingkat Adipati) dari Kesunanan Surakarta, penganugerahan gelar ini dilakukan oleh KGPH Panembangan Agung Tedjowulan.

Biodata

Nama: KPH Ir Achmad Husein

Tempat Tanggal Lahir: Jakarta / 17 Agustus 1959

Pendidikan terakhir : Sarjana (S1) Teknik Sipil ITB

Pekerjaan :

- Dirut PDAM Kabupaten Banyumas 2005-2007

- Wakil Bupati Banyumas Periode 2008-2013

- Bupati Banyumas Periode 2013-2018 dan 2018-2023

Agama : Islam

Partai politik: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Istri : Erna Sulistyowati

Almamater :

- SMA Negeri 1 Purwokerto

- Institut Teknologi Bandung


Tak Kapok Kampanyekan Ganjar Pranowo

Husein yang merupakan kader PDI Perjuangan (PDI-P) ini mengaku, tidak kapok dan akan terus mengampanyekan Ganjar Pranowo menjadi Presiden 2024.

"Akan semakin masif (mengampanyekan Ganjar Pranowo)," ujar Husein yang getol mengampanyekan Ganjar Pranowo dalam berbagai acara ini.

Husein mengatakan, jawaban tiga mahasiswa Unsoed itu tidak akan mempengaruhi dukungan masyarakat kepada Ganjar Pranowo.

"Pilihan enggak akan berubah, mahasiswa sudah tahu, mahasiswa sudah punya pegangan. Ya (mungkin) ada (pengaruhnya), tapi enggak banyak," ujar Husein.

Baca juga: Komentar Sudirman Said, 3 Maba Unsoed Sebut Anies Akan Pimpin Indonesia saat Ditanya Bupati Banyumas

Menurut bupati yang akan mengakhiri masa jabatannya pada September nanti, viralnya potongan video tersebut justru dapat menjadi bahan introspeksi bagi pendukungan Ganjar Pranowo.

"Ini juga sebagai introspeksi teman-teman pendukungan Pak Ganjar Pranowo bahwa kita harus lebih intens komunikasi dengan mahasiswa. Dan saya akan berjuang bagaimana caranya," kata Husein.

Respon Tim Delapan KPP

Anggota tim delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) perwakilan dari Anies Baswedan, Sudirman Said menyebut, jawaban itu adalah suatu bentuk spontanitas dari generasi masa depan.

"Saya tidak mengikuti dengan detail acaranya. Hanya melihat dari potongan video yang beredar luas. Apapun konteks acaranya, spontanitas semacam itu menampilkan pandangan yang jujur dari generasi masa depan," kata Sudirman dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/8/2023).

Terlebih kata Sudirma Said, Bupati Banyumas dalam pertanyaannya meminta kepada mahasiswa tersebut untuk jujur.

Oleh karenanya, jawaban yang disampaikan oleh ketiga mahasiswa itu dinilai oleh Sudirman didasari dengan rasa percaya diri.

"Anak anak itu menyampaikan pendapat dengan sangat percaya diri, karena didorong oleh Pak Bupati," ujar dia.

Dengan beredarnya video tersebut, Sudirman Said menilai bahwa saat ini sudah mulai muncul tanda keterimaan Anies Baswedan sebagai capres oleh masyarakat.

Tak hanya itu, Sudirman juga menilai bahwa, kini masyarakat memang membutuhkan adanya sosok pemimpin baru yang membawa perubahan serta perbaikan sebagaimana yang diusung oleh Anies Baswedan bersama Koalisi Perubahan.

"Ini sekali lagi membuktikan, ada gejala alam yang tak bisa dibendung. Keadaan sedang membentuk momentum untuk menyambut hadirnya Pemimpin baru, yang autentik dan memberi harapan bagi perbaikan," tukas dia.

Bawaslu akan Pelajari 

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI akan mempelajari video Bupati Banyumas Achmad Husein yang beredar di jagat maya.

Dalam video itu tampak Achmad Husein menanyakan calon presiden (capres) pilihan dari para mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)

Pertanyaan itu Achmad Husein lontarkan dalam dialognya dalam acara penyambutan mahasiswa baru Unsoed.

Anggota Bawaslu RI Puadi menjelaskan, secara teknis pengawasan tindakan Achmad Husein itu masih perlu ditelusuri ihwal adanya dugaan pelanggaran.

"Oleh karenanya Bawaslu akan menjadikan video ini sebagai informasi awal untuk ditelusuri lebih lanjut oleh Bawaslu Kabupaten Banyumas," kata Puadi, Kamis (10/8/2023).

"Dari hasil penelusuran ini akan ditentukan ada atau tidaknya dugaan pelanggaran," tambahnya.

Lebih lanjut, Puadi menuturkan, dari sisi teknis tindakan Achmad Husein bukan merupakan sebuah kampanye sebab tidak memuat unsur-unsur yang salah satunya adalah ajakan untuk memilih.

Namun di satu sisi tindakan itu menimbulkan kesan seorang kepala daerah yang sedang berupaya melakukan penggiringan opini.

"Dalam konteks ini Bawaslu perlu mengingatkan kepada semua kepala daerah untuk bersama-sama memberikan edukasi politik yang baik dan sejuk kepada publik," ujar Puadi.

"Terutama kepada pemilih milenial tentang pentingnya partisipasi pemilih pemula dalam pemilu," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini