Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan Ganjar Pranowo akan melanjutkan proyek-proyek yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) apabila terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024
Said mengatakan PDIP akan mengawal Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin hingga berakhir masa tugasnya pada Oktober 2024.
"Kami ingin Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin dikenang sebagai pemimpin nasional yang sukses menorehkan tinta emas perjalanan bangsa dan negara," kata Said kepada wartawan, Jumat (11/8/2023).
Menurutnya hampir 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi telah menunjukkan berjalan sangat baik.
Said menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen merupakan pertumbuhan yang tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara maju.
Sebab dia menuturkan banyak negara maju pertumbuhan ekonominya tertahan pada level 1-2 persen.
"Pada kuartal II 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen. Bandingkan dengan Amerika Serikat yang hanya 2,6 persen, Perancis 0,9 persen, Korsel 0,9 persen, Singapura 0,7 persen, Zona Eropa 0,6 persen, Inggris 0,2 persen, dan Jerman minus 0,2 persen," ungkap Said.
Bahkan bila dikaitkan dengan beberapa negara tetangga di ASEAN, pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih lebih baik dibanding Philipina 4,3 persen, Vietnam 4,14 persen, Thailand 2,7 persen.
"Kita hanya lebih rendah sedikit dengan Malaysia di level 5,6 persen," ucap Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini.
Said memastikan Ganjar akan melanjutkan berbagai agenda Presiden Jokowi yang belum terselesaikan.
Terlebih, kata dia, pada banyak survei, Ganjar dianggap mayoritas rakyat sebagai penerus yang dianggap mampu melanjutkan agenda Presiden Jokowi.
"Oleh sebab itu, melalui kepemimpinan Ganjar Pranowo jika diberikan mandat memenang Pilpres pada 2024 kelak, maka kami memastikan bahwa agenda-agenda strategis Presiden Jokowi seperti pembangunan Ibukota Negara Nusantara akan terus kami jalankan," jelas Said.
Said juga memastikan Ganjar juga akan mempercepat agenda strategis lainnya terutama di luar daerah Jawa, seperti merevitalisir dan mengembangkan jalur tol laut, memperluas pembangunan infrastruktur dasar, yakni sarana pendidikan, kesehatan, jalan, jembatan, irigasi, dan perumahan rakyat.
"Termasuk juga agenda yang belum tuntas seperti memastikan kedaulatan pangan dan energi, memperluas program hilirisasi, memperkuat jalannya revolusi mental, serta menjadi pemain penting di level internasional dalam menjaga perdamaian dan ketertiban dunia, serta penopang ekonomi dunia," tuturnya.