"Soal mutar2: sepanjang 15 thn ini saya aktif di partai & politik jarang atau minim sekali saya mutar2. Apa sikap & pandangan saya itu yg saya sampaikan. Sukses selalu utk jenengan," imbuhnya.
Seperti diketahui, perdebatan tersebut bermula saat Yenny Wahid mengaku siap mendampingi siapa saja bacapresnya jika memang ditunjuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.
Baca juga: Yenny Wahid Tak Mau Jadi Cawapres Anies, Pengamat: Dia Sangat Dipertimbangkan NasDem
Dalam pernyataannya beberapa waktu lalu, Yenny Wahid mengakui memiliki kedekatan khusus dengan Anies Baswedan karena sama-sama pernah berkiprah di dunia pendidikan.
Yenny mengatakan, ia pernah ditawari Anies Baswedan menjadi dosen di Universitas Paramadina usai meraih gelar master di Amerika Serikat (AS).
"Saya itu dengan Pak Anies punya kedekatan khusus, karena Pak Anies jadi rektor saya jadi salah satu dosen."
"Saya pulang dari ambil Master saya di Amerika, Mas Anies tawari saya di Paramadina, beliau waktu itu jadi rektor," kata Yenny di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Pamit di Hadapan Anies Baswedan
Yenny Wahid terlihat menghadiri peluncuran buku tetralogi AHY di Djakarta Theater, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2023).
Dalam kesempatan itu, yang juga ada Anies Baswedan, Yenny menyatakan dirinya pamit.
Yenny mengakui AHY lebih cocok mendampingi Anies dalam Pilpres 2024 mendatang.
Meski, kata Yenny, ia dan Anies sering ngobrol karena sejarah mereka sebagai dosen dan rektor Universitas Paramadina.
"Dari figur (mereka) memang yang paling cocok, jadi saya pamit sekarang karena sudah selesai," kata Yenny Wahid, Kamis.
"Saya sama Mas Anies sering banget ngobrol, dari dulu (sudah ngobrol bersama karena) dia bekas bos saya," sambungnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Rizki Sandi Saputra/Galuh Widya W)