News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Elektabilitas Prabowo Dinilai Terus Naik Usai Koalisi Bertambah, Pendamping Jadi Pembahasan Penting

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berfoto bersama usai menandatangani kerjasama politik di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023). Pada momen tersebut Golkar dan PAN resmi mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres) 2024. Deklarasi dukungan ini disampaikan langsung oleh Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan di hadapan Prabowo dan Muhaimin Iskandar sebagai pembentuk KKIR yang dihadiri para elite partai politik. Tribunnews/Jeprima

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi bergabung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mengusung bakal capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Bergabungnya kedua partai itu disebut bakal menambah kekuatan dan elektabilitas Prabowo saat ini. Hal tersebut sebagaimana dikatakan CEO Strategi Lingkar Nusantara, Aldhi Bakti Prabowo

Aldhi menyatakan basis-basis kekalahan pasangan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur dan beberapa Provinsi di Kalimantan, Sulawesi serta wilayah Indonesia Timur, bisa ditutupi oleh kekuatan koalisi saat ini.

"Kehadiran mereka bisa menjadi kekuatan baru bagi Prabowo untuk menutup kekalahan-kekalahan suara di beberapa wilayah," kata Aldhi kepada wartawan, Senin (14/8/2023).

Dia juga mengutarakan bahwa basis suara Prabowo di 2019 saat ini terpecah oleh basis suara Anies Baswedan yang kantong suaranya merupakan barisan oposisi.

Dengan demikian, kehadiran Golkar, PAN,dan PKB mampu mendongkrak suara Prabowo di kantong-kantong wilayah lain yang menjadi basis suara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

"Hadirnya Golkar, PAN dan PKB akan mempertipis dan menjaga elektabilitas Prabowo di kantong-kantong wilayah lain, seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah, beberapa wilayah di Kalimantan, Sulawesi serta Sumatera," jelasnya.

Aldhi menambahkan peran pendamping Prabowo nanti juga menjadi pembahasan penting. 

"Sosoknya selain menjadi penambah elektabilitas Prabowo, juga harus menjadi perekat koalisi," kata dia.

Aldhi mengungkapkan sosok pendamping Prabowo haruslah sosok yang mampu menjaga koalisi serta memiliki pengaruh di segment - segment pemilih besar seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan wilayah lainnya.

"Cawapres yang cocok untuk Prabowo merupakan seseorang yang mampu mengakselerasi gagasan serta visi Prabowo. Selain itu, figurnya harus memiliki pengaruh di wilayah Jawa Timur, karena Jawa Timur menjadi kunci untuk pertarungan suara antar 3 kandidat calon hari ini," ungkapnya.

Sambung Aldhi, yang terpenting dalam sosok cawapres Prabowo ialah harus mampu menutupi kekurangan yang ada di Partai 

Gerindra secara lembaga atau Prabowo secara pribadi. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini