TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petisi Rakyat Pribumi Indonesia (Petir Bumi) mendeklarasikan diri mendukung Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto jika disatukan dalam bursa calon Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal itu ditegaskan oleh Ketua Petir Bumi, Gus Muslihuddin Ahmad saat deklarasi dihadapan para anggota dan masyarakat di Brebes, Jawa Tengah, pada Kamis 17 Agustus 2023.
“Kita ingin memilih pemimpin yang siap untuk kemajuan dan persatuan Indonesia saat ini yang paling siap adalah Ganjar dan Prabowo makanya. Kita berharap mereka (Prabowo dan Ganjar) disatukan maju bersama dalam Pilpres 2024 besak,” tegas Gus Muslih ditulis Jumat (18/8/2023).
Menurut Gus Muslih, Ganjar maupun Prabowo merupakan dua putra terbaik bangsa saat ini yang layak menjadi pemimpin atau presiden menggantikan Joko Widodo (Jokowi).
“Tidak ada salahnya jika mereka Ganjar dan Prabowo disatukan maju bersama dalam pemilihan presiden 2024 besok. Karena memang mereka berdua yang terbaik saat ini, dari pada dipisah dan harus berkompetisi mending mereka disatukan maju bersama,” imbuhnya.
Adapun lanjut Gus Muslih, siapa yang layak jadi Calon Presiden (Capres) maupun Calon Wakil Presiden (Cawapres), keduanya sama-sama layak jadi presiden, tinggal kelegowoan ataupun keikhlasan dari mereka berdua saja.
“Ini kita bicara masa depan dan kemajuan bangsa Indonesia di masa mendatang. Saya rasa visi misi mereka juga sama ingin Indonesia lebih baik. Tinggal salah satu dari mereka menanggalkan ego jadi Presiden, dan menerima jadi Cawapres. Jika dengan keikhlasan dari mereka itu mampu mewujudkan kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia ke depan, Kenapa tidak!,” ujar Gus Muslih.
“Maka dari itu, kami Petir Bumi mendeklarasikan mempersatukan mereka ini. Saya rasa ini bukan hanya kami dari Petir Bumi saja yang menginginkan. Tapi seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya,” sambungnya.
Gus Muslih meyakini, jika ini bisa terjadi maka Pilpres bisa berlangsung hanya dalam satu putaran, dan tentu saja dapat menghemat anggaran pemerintah.
"Penyelenggaraan pemilu tahun 2024 sebesar Rp 76,6 trilliun rupiah. Jika Pilpres bisa dimenangkan dalam satu putaran bisa menghemat uang negara sekitar Rp 14,4 triliun. Dan uang itu bisa balik ke kas negara,” paparnya.
Selain itu, Ia pun meyakini jika mereka bisa bersatu, pemilu akan berjalan damai karena penting mempertimbangkan keselamatan jiwa rakyat dalam hal ini panitia Pemilu.
Dalam Pemilu 2019 sebagaimana data KPU menyebutkan terdapat total ada 894 petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia dan 5.175 petugas mengalami sakit.