Dengan kesamaan semangat tersebut, menurut Budiman, kini sudah waktunya mereka bersatu dan mewujudkan masa depan bersama dengan rakyat Indonesia.
"Jadi, sudah saatnya tugas sejarah harus menyatu dengan tugas negara. Dan karena itu pula, saya memahami isi pikiran Pak Prabowo Subianto."
"Kalau saya tidak mencintai isi pikiran itu, berarti saya mengkhianati diri saya sendiri, mengkhianati cita-cita saya sendiri dulu waktu berjuang," ungkap Budiman.
Ingin Bersama-sama Jadikan Indonesia Maju
Sebelumnya, Budiman memastikan dirinya dan Prabowo akan bersama-sama merebut masa depan Indonesia menjadi negara maju.
"Saya Budiman Sudjatmiko dengan masa lalu saya, Pak Prabowo dengan masa lalunya. Kita ingin sama-sama rebut masa depan bersama rakyat Indonesia," kata Budiman.
Dengan berdoa kepada Allah SWT, Budiman bersama Prabowo akan membawa Indonesia menjadi negara kuat untuk mengatasi segala tantangan yang paling berat sekalipun.
"Saya berdoa pada Tuhan, pada Allah SWT saya tidak akan berdoa jalan ke depan akan dimudahkan tidak, itu orang yang lemah."
"Saya mau berdoa bukan dimudahkan jalan, tapi dikuatkan bangsa Indonesia agar bisa mengatasi tantangan-tantangan paling berat sekalipun."
"Kuatkan kami untuk Indonesia bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Merdeka," tegas Budiman.
(Tribunnews.com/Rifqah/Dwi Agustina/Rizki Sandi Saputra) (TribunJateng.com/Budi Susanto)