TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tanggal 5 September 2023 mendatang, sejumlah kepala daerah akan mengakhir masa jabatannya.
Di antara mereka yang selesai ada nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hingga Gubernur Bali Wayan Koster.
Ada sembilan gubernur dan wakilnya yang habis masa jabatannya bulan depan. Mereka adalah:
- Sutarmidji dan Ria Norsan (Kalimantan Barat);
- Ali Mazi dan Lukman Abunawas (Sulawesi Tenggara);
- Nurdin Abdullah dan Sudirman Sulaiman (Sulawesi Selatan);
- Lukas Enembe dan Klemen Tinal (Papua, catatan: Lukas, tersangka KPK dan Klemen almarhum);
- Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum (Jawa Barat);
- Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah (Sumatra Utara);
- Viktor B. Laiskodat dan Josef Nae Soi (Nusa Tenggara Timur);
- Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen (Jawa Tengah); dan
- I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Bali).
Profil singkat
1. Sutarmidji
H. Sutarmidji, SH, M.Hum, lahir 29 November 1962 adalah Gubernur Kalimantan barat periode 2018-2023 yang sebelumnya menjabat Wali Kota Pontianak.
Sutarmidji memulai karier politiknya dengan bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) atas ajakan dari Ali Akbar, sepupunya yang juga politikus PPP.
Pada Pemilu 1999, ia dipercaya sebagai anggota DPRD Kota Pontianak. Pada tahun 2003, ia terpilih sebagai Wakil Wali Kota Pontianak mendampingi dr. H. Buchary Abdurrachman.
Pada Pilkada 2008, Sutarmidji maju sebagai calon wali kota berpasangan dengan Paryadi, S.Hut., anggota DPRD Kota Pontianak pada saat itu.
Pasangan yang diusung koalisi PPP dan PKPI tersebut berhasil memenangkan Pilkada dengan perolehan 34,5 persen suara, mengungguli enam pasang kandidat lainnya.
Sutarmidji dan Paryadi kemudian dilantik pada 22 Desember 2008.
Pada Pemilukada 2013, Sutarmidji kembali maju, kali ini berpasangan dengan Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, M.M., M.T., Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak, dan diusung koalisi PDI-P, PKS, PPP, PAN, dan PKPB. Sutarmidji kembali menang.
Pada 2 Maret 2015, Sutarmidji menyatakan siap untuk maju sebagai calon Gubernur Kalimantan Barat pada Pilkada yang digelar tahun 2018 yang lalu.
Sutarmidji pun maju dalam Pilgub Kalbar 2018 dengan menggandeng Bupati Mempawah Ria Norsan. Pasangan ini diusung oleh Partai Nasdem, Partai Golkar, PKS, PKB, Partai Hanura dan didukung PPP. Dalam Pilkada tersebut, ia menang.
2. Ali Mazi
Pria kelahiran 25 November 1961 ini adalah Gubernur Sulawesi Tenggara periode kedua yang menjabat sejak 5 September 2018.
Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara periode pertama sejak 18 Januari 2003 hingga 18 Januari 2008.
Sebelum menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi berprofesi sebagai advokat dan pernah menjadi advokat/pengacara PT Indobuild untuk perpanjangan hak guna bangunan (HGB) Hotel Hilton di kawasan Senayan, Jakarta.
Ali Mazi, selain menjabat Gubernur Sulawesi Tenggara tahun 2003 hingga tahun 2008, juga pernah menjabat Ketua BKPRS (Badan Koordinasi Pembangunan Regional Sulawesi) yang membawahkan enam provinsi di Sulawesi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Barat pada masa bakti tahun 2006-2008.
3. Nurdin Abdullah
Prof. Dr. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr.
Pria kelahiran 7 Februari 1963 ini adalah Gubernur Sulawesi Selatan periode 2018–2023, didampingi oleh Andi Sudirman Sulaiman sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Selatan.
Pada Mei 2015, Nurdin menerima penghargaan "Tokoh Perubahan" dari surat kabar Republika bersama tiga pejabat daerah lainnya.
Pada Juni 2018, Nurdin Abdullah bersama pasangannya Andi Sudirman Sulaiman mendapatkan suara terbanyak pada Pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan periode 2018–2023.
4. Lukas Enembe
Lukas Enembe yang lahir 27 Juli 1967 adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Gubernur Papua sejak April 2013 sampai Januari 2023.
Ia sebelumnya menjabat sebagai Bupati Puncak Jaya antara tahun 2007 hingga 2012, dan Wakil Bupati kabupaten yang sama dari tahun 2001 hingga 2006.
Pada September 2017, Enembe dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka dalam kasus korupsi.
Pendukung Enembe memprotes di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, mengklaim bahwa masalah ini dipolitisasi karena pemilihan umum gubernur 2018 di Papua.
KPK kemudian menetapkan Enembe sebagai saksi dalam kasus korupsi yang melibatkan penyelewengan dana beasiswa di Papua, dan Enembe bertemu langsung dengan Komisi untuk mengklarifikasi laporan kekayaannya.
Status Enembe diubah menjadi tersangka pada 5 September 2022.
Lukas Enembe kemudian ditangkap oleh KPK pada 10 Januari 2023.
Beberapa pendukung Enembe melakukan penyerangan terhadap Mako Brimob dengan panah dan batu setelah Enembe ditangkap.
Setelah ditangkap, Enembe langsung dibawa ke Jakarta untuk diperiksa lebih lanjut.
Stadion Lukas Enembe di Kabupaten Jayapura, yang digunakan sebagai tempat upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional 2021 dinamai menurut namanya.
5. Ridwan Kamil
Pria bernama lengkap Dr. (H.C.) H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D. ini lahir 4 Oktober 1971.
Ia dikenal dengan sapaan Kang Emil.
Ia adalah seorang arsitek dan politisi Indonesia.
Saat ini, dia menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat sejak 2018.
Kang Emil terpilih bersama Uu Ruzhanul Ulum pada Pilgub Jabar.
Sebelumnya, Ridwan menduduki posisi Wali Kota Bandung.
Kang Emil memasuki dunia politik pada 2013 dengan mengajukan diri sebagai calon Wali Kota Bandung.
Ia pun diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Bersama dengan Oded Muhammad Danial, mereka memenangkan Pilkada Kota Bandung dengan memperoleh 45,24 persen suara.
Mereka dilantik pada 16 September 2013 oleh Gubernur Ahmad Heryawan.
Pada penghujung masa jabatannya sebagai wali kota, Ridwan pun mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat dan terpilih untuk periode 2018 hingga 2023.
Pada Januari 2023, Ridwan Kamil resmi bergabung dengan Partai Golkar dan mendapatkan posisi Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih.
6. Edy Rahmayadi
Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. Edy Rahmayadi lahir 10 Maret 1961.
Ia adalah seorang politikus sekaligus purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang menjabat sebagai Gubernur Sumatra Utara.
Edy Rahmayadi pernah menjabat Pangkostrad sebelum akhirnya memutuskan mundur daru TNI AD karena ingin menjalani Pilkada Sumut.
Berselang beberapa hari kemudian, Edy Rahmayadi diusung Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) maju sebagai calon Gubernur Sumatera Utara dalam Pilkada Sumut 2018.
Golkar sendiri mengusulkan calon wakil gubernur dari kader Golkar, yaitu Musa Rajekshah, ketua PDP Sumatera Utara mendampingi Edy Rahmayadi.
Dalam Pilgub ini, pasangan Edy dan Musa keluar sebagai pemenang.
7. Viktor B. Laiskodat
Pria bernama lengkap Dr. Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H., M.Si. ini lahir 17 Februari 1965.
Ia adalah Gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2018–2023.
Viktor pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI Fraksi Nasdem periode 2014–2018.
Viktor terpilih menjadi anggota DPR RI dari Partai NasDem dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II pada Pemilihan umum legislatif 2014 dan ditunjuk menjadi Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI.
pada Pilgub 2018 Viktor terpilih sebagai Gubernur NTT bersama Josef Nae Soi sebagai wakilnya.
Pasangan yang didukung oleh Partai Nasdem, Hanura, Golkar, dan PPP ini unggul dari tiga calon lainnya dengan memperoleh lebih dari 830 ribu suara
Pada Maret 2023, Gubernur Viktor mengeluarkan aturan yang menyuruh siswa kelas 12 di SMAN 1 dan SMAN 6 Kupang untuk masuk sekolah pukul 05:00 WITA.
8. Ganjar Pranowo
H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P yang lahir 28 Oktober 1968 merupakan seorang politisi yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode sejak 23 Agustus 2013.
Ganjar sebelumnya adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan periode 2004–2009 dan 2009–2013.
Ganjar juga sedang menjabat sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) selama dua periode, yaitu 2014–2019 dan 2019–2024; sekaligus Ketua Umum Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (Persada.id).
Pada Pilgub Jateng 2013, Ganjar yang berpasangan dengan Heru Sudjatmoko mengalahkan patahana Bibit Waluyo.
Ganjar Pranowo dalam usia 45 tahun resmi terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018.
Pada Pilgub Jateng 2018, Ganjar kembali maju. Ia berpasangan dengan Gus Yasin dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pasangan ini juga memenangkan Pilkada.
Pada 21 April 2023, Ganjar Pranowo ditunjuk oleh PDIP sebagai calon Presiden Indonesia 2024.
9. I Wayan Koster
Gubernur Bali saat ini I Wayan Koster merupakan pria kelahiran 20 Oktober 1962 di Singaraja.
Wayan Koster merupakan seorang lulusan dari Institut Teknologi Bandung, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi International Golden Institut dan Universitas Negeri Jakarta.
Karier politiknya dimulai pada usia 41 tahun dengan menjadi seorang Staf Ahli Kelompok Fraksi POKSI II F PDI Perjuangan selama satu tahun.
Wayan mengikuti Pilgub Bali 2018.
Ia yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Bali untuk periode 2018-2023.