News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

PKS Cooling Down, Tak Mau Banyak Komentar soal Duet Anies-Cak Imin di Pilpres 2024

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan saat jumpa pers di Kantor DPP PKS, TB Simatupang, Jakarta, Minggu (27/8/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Iqbal mengaku tidak mau banyak berkomentar soal manuver bakal calon presiden (bacapres) NasDem Anies Baswedan yang kini memilih Ketua Umum PKB Gus Muhaimin atau Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres). 

Hal itu ia sampaikan saat dikonfirmasi oleh Tribunnews.com ihwal langkah PKS selanjutnya usai manuver Anies.

Iqbal juga menambahkan soal pihaknya yang saat ini masih mencoba untuk menenangkan diri lebih dulu. 

"Sementara no comment dulu ya. Lagi cooling down dulu," kata Iqbal singkat saat dikonfirmasi, Sabtu (2/9/2023). 

Baca juga: Mengenal Sejarah Hotel Yamato Surabaya, Lokasi Deklarasi Duet Anies-Cak Imin Siang Ini

Adapun isu duet Anies dan Cak Imin diungkap oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.

Dia mengatakan pihaknya mendapat informasi bahwa NasDem dan PKB telah bersepakat untuk berkoalisi.

Menurut Riefky, kabar itu disampaikan juru bicara Anies Baswedan, Sudirman Said pada Rabu (30/8/2023) kemarin.

"Bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," kata Riefky, Kamis (31/8/2023).

Dia menegaskan persetujuan kerja sama itu keputusan sepihak Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh," ujar Riefky.

Riefky menyebut Demokrat telah mengkonfirmasi kabar tersebut langsung kepada Anies pada hari ini.

"Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat “dipaksa” menerima keputusan itu (fait accompli)," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini