"Ya kalau buat saya sih itu postitif, supaya masyarakat kita tidak lagi terjebak dalam situasi yang berpotensi perpecahan seperti itu
"Tapi selebihny abisa tanya langsung ke menterinya lah," ujarnya, dikutip dari youTube KompasTV, Rabu (6/9/2023).
Lebih lanjut, saat ditanya apakah PBNU memiliki imbauan serupa kepada warga NU, Gus Yahya menilai sejauh ini keadaan masih aman-aman saja.
"Sejauh ini sih kita lihat keadaaan masih aman-aman saja, kita belum tahu perkembangannya nanti ya," tuturnya.
Pengamat: Menyasar ke Anies Baswedan
Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi membaca sosok pemimpin pemecah belah umat yang dimaksud Menag Yaqut adalah Anies Baswedan.
Namun menurut Burhanuddin, jika melihat pernyataan Yaqut dari sisi normatif bermakna imbauan secara umum.
Tetapi secara politik, menurut Burhanuddin, pernyataan Yaqut itu menyasar ke satu sosok yaitu Anies Baswedan.
"Tetapi kalau dibaca secara politik, memang pernyataan Gus Men Yaqut ini tidak bisa dilepaskan dari sasaran tembak yang ingin diarahkan ke capres tertentu."
"Nah saya membaca capres tertentu yang jadi sasaran atau target dari pernyataan tersebut adalah Anies Baswedan," kata Burhanuddin, dalam program Kompas Petang, Senin (6/9/2023).
Baca juga: Respons Anies usai AHY Beri Selamat setelah jadi Capres Cak Imin: Terima Kasih, Kami Apresiasi
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu beralasan, pernyataan Yaqut tidak terlepas dari Pilkada DKI Jakarta yang pernah diikuti Anies pada 2017 silam.
"Pertama memang pernyataan tersebut tidak bisa dilepaskan dari Pilkada DKI Jakarta," ujarnya.
Selain itu, Burhanuddin juga melihat alasan Yaqut menyasar Anies karena Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 itu bukan berasal dari lingkaran istana.
"Kemudian kalau dikaitkan dengan, dikaitkan dengan capres ya, Anies, capres Anies ini kan kira-kira kan dianggap bukan dari kelompok president's men."