Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan, Ansy Lema, buka suara soal deklarasi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.
Ansy mengatakan, deklarasi cawapres pendamping Ganjar menunggu momentum yang tepat.
Baca juga: Pengamat Ungkap sosok Cawapres Ini Yang Dapat Naikan Elektabilitas Ganjar Pranowo
Kata Ansy, koalisi partai politik pendukung Ganjar, yakni PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) tak terburu-buru untuk hal itu.
Sebab Ganjar pun baru menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
"Poros kerja sama politik pengusung Ganjar Pranowo tidak terburu-buru dalam menentukan dan mendeklarasikan cawapres. Mas Ganjar baru selesai menuntaskan kerjanya selama 10 tahun di Jawa tengah," ujar Ansy, di Jakarta, Jumat (8/9/2023).
"Kami tidak bersikap reaktif terhadap deklarasi capres-cawapres dari poros kerja sama politik yang lain. Bagi kami, deklarasi cawapres adalah momentum yang sakral dan rasional, harus diumumkan pada saat yang tepat dan dengan pertimbangan matang," sambungnya.
Lebih lanjut, menurut Ansy, momentum terbaik untuk deklarasi cawapres pendamping Ganjar adalah bulan Oktober.
Meskipun tidak terburu-buru mendeklarasikan cawapres, Ansy mengatakan, PDI Perjuangan memastikan figur cawapres dari Ganjar adalah sosok yang bisa menambah elektabilitas, memiliki rekam jejak, integritas, dan kapasitas untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Ini Peta Dukungan Purnawirawan Jenderal ke Prabowo, Anies, dan Ganjar di Pilpres 2024
Menurut Ansy, kebutuhan politik saat ini adalah pembentukan Tim Pemenangan Nasional (TPN), sementara untuk penentuan cawapres butuh waktu yang pas atau momentum yang tepat.
"Apabila ditanyakan kapan momentum pengumuman cawapres akan dilakukan, jawabannya fokus dan prioritas hari ini adalah pembentukan TPN, mensinergikan berbagai komponen pendukung Ganjar, serta menyusun strategi pemenangan," kata Ansy.
"Ibarat mau turun 'berperang', PDI Perjuangan, PPP, Perindo dan Hanura yang tergabung dalam kerja sama politik pendukung Ganjar harus melakukan konsolidasi pasukan, menyiapkan logistik, mendiskusikan strategi dan mengantisipasi semua hal yang akan terjadi," ucapnya.
"Momentum terbaik mengumumkan cawapres adalah Oktober, sebab akhir September PDI Perjuangan akan menggelar Rakernas, sekaligus memperingati Hari Tani dan pelatihan caleg," terang Ansy.