"Jadi kalau ada adegan di azan yakni Pak Ganjar salat, mestinya juga ada azan Pak Prabowo salat dan Pak Anies salat," ujar Ade Armando.
Selain itu, yang ketiga, kata Ade Armando, kubu Pak Ganjar saat ini dituduh melakukan politik identitas buntut tayangan azan tersebut.
Menurut Ade Armando, hal ini tentunya mendorong rakyat untuk memilih karena faktor kesalihannya Pak Ganjar, bukan karena alasan-alasan yang lebih penting lainnya.
"Keempat, ternyata di adegan wudunya Pak Ganjar itu tidak sempurna karena ada adegan lengan panjangnya Pak Ganjar itu belum digulung."
"Padahal bagi orang Islam, tangan itu harus dicuci sampai dengan ke siku," jelas Ade Armando.
Penjelasan itu adalah tindak lanjut dari kritikan yang juga pernah dilontarkan Ade Armando, Sabtu (9/9/2023) di Twitter.
Baca juga: RK Jadi Bacawapres Ganjar Pranowo, Wabendum Kosgoro 57 Bimo Trihasmoro: Mereka Punya Hak Mencalonkan
Sebelumnya, Ade Armando mengritik tajam iklan azan magrib Ganjar yang menurutnya telah disusupi muatan politik itu.
Menurut Ade Armando, KPI semestinya memiliki aturan yang melarang disusupkannya kampanye politik di iklan azan magrib di televisi.
"Masak serendah ini sih kampanye politiknya? KPI kan punya aturan yang melarang disusupkannya iklan dalam azan televisi," tegas Ade Armando, dikutip dari akun Twitternya.
Jangan karena pemilik televisi swastanya adalah pendukung Ganjar Pranowo, kata Ade Armando, lalu capres itu diperbolehkan ada di dalam iklan tayangan azan.
"Jangan mentang-mentang pemilik TV-nya adalah pendukung Ganjar, terus jadinya boleh ada iklan Ganjar dalam azan," kata Ade.
Sebagaimana diketahui, munculnya wjah Ganjar Pranowo dalam tayangan azan magrib di sebuah stasiun televisi ini juga ramai diperbincangkan publik.
Banyak yang menilai munculnya Ganjar Pranowo di iklan azan magrib itu dikaitkan dengan politik identitas.
Baca juga: Kata Ade Armando soal Ganjar Muncul di Tayangan Azan TV: Tim Kampanye Bekerja Tak Etis
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pun turun tangan menindaklanjuti tayangan azan di salah satu televisi (TV) swasta yang memunculkan sosok Ganjar Pranowo.