Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI akan melakukan kajian dalam dua hari ke depan terkait tayang video azan di sebuah stasiun televisi yang menampilkan bakal calon presiden (bacapres) PDIP, Ganjar Pranowo.

Selain dengan partai politik (parpol), Bawaslu juga melakukan kajian dengan melakukan konfirmasi kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

“Sekarang kami lagi kaji dulu nanti dalam dua hari ke depan. Teman-teman KPI sekaran sudah melakukan klarifikasi kan, sudah cukup sebenarnya,” kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja kepada awak media di Kantor Bawaslu RI, Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Selain klarifikasi, KPI sendiri juga tengah melakukan kajian terhadap persoalan itu yang di mana nantinya hasil tersebut bakal jadi bahan pertimbangan Bawaslu.

“Nah kita tunggu juga hasil kajian dari KPI dan kami juga sedang melakukan kajian terhadap persoalan tersebut. Sehingga kita tunggu besok atau dua hari ke depan insyaallah sudah ada muncul kajian dan hasilnya,” tuturnya.

“Nanti siapa, jika tidak terjadi pelanggaran, alhamdulillah, jika terjadi pelanggaran yang akan melakukan ininya adalah teman-teman KPI terhadap lembaga penyiarannya,” Bagja menambahkan.

Bagja pun menambahkan, hasil kajian ini bakal pihaknya umumkan ke publik pada Jumat (15/9/2023) mendatang bersamaan dengan perkembangan dugaan kasus pelanggaran pemilu lainnya.

Sebagai informasi, dalam video tayangan azan magrib itu tampak Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat.

Ganjar tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung batik. Dia menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang untuk masuk ke masjid.

Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudu sebelum salat. Ganjar duduk di saf depan sebagai makmum.

Foto: Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja saat menyampaikan informasi terkini soal kepemiluan di Media Center Bawaslu RI, Jakarta, Selasa (12/9/2023). (Mario Sumampow)