Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI berharap Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dapat dengan cepat menangkal konten hoaks dan disinformasi dalam tahap Pemilu 2024.
Hal ini mengingat di media sosial (medsos) semua informasi akan serba cepat meluas ke masyarakat.
Baca juga: TNI AD Gelar Dialog di Jayapura untuk Cegah Hoaks dan Propaganda Pecah Belah Jelang Pemilu 2024
Anggota Bawaslu RI Herwyn JH Malonda memandang, pencegahan ini juga jadi bagian dari komitmen bersama antarpemangku kepentingan sehingga pemilu dapat terselenggara dengan baik.
Sebelumnya Bawaslu telah melakukan kerja sama melalui nota kesepahaman dengan Kominfo terkait dengan Pemilu 2024.
"Lewat pengawasan media sosial kami meminta Kominfo membantu bisa secepatnya men-take down akun media sosial, jangan sampai merusak hubungan dan kedamaian saat Pemilu," ujar Herwyn dalam keterangannya, Jumat (15/9/2023).
Lebih lanjut Herwyn meminta agar satuan tugas (satgas) untuk pengawasan siber di Bawaslu dapat diberikan pelatihan oleh Kemkominfo.
Baginya hal ini penting sehingga nanti pada saat tahapan krusial Pemilu 2024, pengawas pemilu bisa siap melakukan tugasnya.
Baca juga: Kata Jokowi Soal Anggapan Pemerintah Hanya Siapkan Anggaran Pemilu untuk Satu Putaran Saja
"Satgas jajaran kami tergolong baru untuk pengawasan siber, maka memang perlu pelatihan kepada kami cara mengawasi terkait hal tersebut," katanya.
Herwyn berharap agar Bawaslu yang dibantu Kemkominfo dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasi mana yang merupakan pelanggaran di internet dan media sosial.