TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi Indonesia Maju terus mencari siapa yang akan mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 nanti.
Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, menilai bursa cawapres Prabowo sangat banyak, ada Gibran Rakabuming Raka, Airlangga Hartarto, Erick Thohir, hingga Yusril Ihza Mahendra.
Menurutnya, semua menjadi opsi bagi Prabowo untuk menentukan pendampinganya.
"Tentunya (Yusril) berpeluang. Tampaknya pak Prabowo masih menunggu Putusan MK terkait dengan minimal usia capres, baru beliau bisa menentukan cawapresnya. Tapi semua masih berpeluang," ujar Hendri (21/9/2023).
Hendri menambahkan, satu tokoh bisa jadi pendamping Prabowo adalah Yusril Ihza Mahendra, tetapi menurut dia harus bersaing dengan kandidat kuat lainnya.
Diketahui Yusril Ihza Mahendra adalah Tokoh Islam Moderat, sehingga bisa menjadi poin penting dalam pilpres 2024 nanti. Sosok yang dianggap juga bersih dari segala permasalahan hukum.
Baca juga: Fahri Hamzah: Prabowo Figur Paling Siap Lanjutkan Rekonsiliasi dan Legacy Jokowi
"Saat ini, kalau lihat perilaku politik Presiden Jokowi yang seakan-akan saat ini netral, karena kemarin tidak mengajak Erick Thohir di Pindad, hanya Prabowo yang dampingi, hal ini bisa dibilang pak Jokowi main posisi aman, dan mau netral dulu dalam beberapa saat," ungkap Hendri.
Lanjut Hendri, memang Yusril berpeluang jadi Cawapres Prabowo Subianto, tapi pastinya semuanya berpeluang dan basis yang sedang diperebutkan adalah Basis NU dan elektoral Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Jika cawapresnya dari NU ya akan berkumpul di sana," tutupnya.
Baca juga: Demokrat Tak Minta Jabatan Cawapres ke Prabowo: Kami Hormati yang Gabung Lebih Dulu
Selain itu, Hendri juga menyampaikan bahwa situasi politik masih sangat dinamis, suara NU pasti tidak akan hanya pada satu calon saja. Akan tersebar kepada semua calon.
Sosok Yusril Ihza Mahendra sebagai tokoh islam moderat diharapkan mampu merangkul semua pihak, NU, Muhammadiyah dan kelompok islam lainnya.
Bahkan jika dilihat Yusril pernah selangkah langkah menjadi Presiden Republik Indonesia pada 25 tahun lalu.