TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (Capres) dari PDI Perjuangan (PDIP) dalam tiga edisi Pilpres memiliki ciri khas tersendiri, mulai dari Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2014 dan 2019, hingga Ganjar Pranowo menjelang Pilpres 2024.
Jokowi diketahui lekat dengan baju kotak-kotaknya maupun kemeja putih.
Lantas bagaimana perbandingan style alias gaya baju Jokowi pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019, beserta Ganjar menjelang Pilpres 2024?
1. Jokowi di Pilpres 2014
Pada Pilpres 2014, Jokowi maju bersama Jusuf Kalla (JK) sebagai cawapresnya.
Pilpres 2014 diikuti dua pasang calon (Paslon).
Paslon nomor 01 ialah Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, sementara Jokowi-JK nomor 02.
Saat itu, Jokowi menggunakan pakaian khas kotak-kotak berwarna merah, putih, biru.
Baju kotak-kotak Jokowi sudah menjadi ciri khas Jokowi saat maju di Pilkada DKI Jakarta 2012 bersama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok.
Dua tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi melenggang di Pilpres 2014.
Baju kotak-kotak Jokowi yang sudah melekat dengan mantan Wali Kota Solo itu dipakai lagi untuk Pilpres.
Baca juga: Jawaban Prabowo dan Ganjar soal Peluang Bersatu di Pilpres 2024, PDIP Sebut Ada Kemungkinan
Bahkan, foto Jokowi di surat suara Pilpres 2014 mengenakan baju kotak-kotak.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com (27/6/2014), Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat menceritakan awal penggunaan baju kotak-kotak Jokowi.
Awalnya Jokowi-JK sempat ingin menggunakan pakaian serba putih.
Namun ternyata, pasangan Prabowo-Hatta juga menggunakan baju putih dengan garuda merah di dada.
Megawati mengatakan pemilihan baju kotak-kotak juga menyesuaikan kondisi sebagian masyarakat yang masih buta huruf.
Mereka yang tidak memiliki akses informasi dari media akan sulit mengenali Jokowi-JK di surat suara.
Jokowi menjadi satu-satunya yang berpakaian berbeda di surat suara.
"Tiga-tiganya ini berbaju putih. Ajarkan kepada orang-orang, saat mencoblos nanti tidak usah lihat nomornya. Langsung saja coblos yang pakai baju kotak-kotak. Karena itu cuma satu, yaitu Pak Jokowi," ujar Mega.
Baca juga: Muncul Wacana Dua Poros Koalisi Pilpres 2024, Puan Sebut Ada Kemungkinan, Prabowo-Ganjar Bakal Duet?
2. Jokowi di Pilpres 2019
Sementara itu pada Pilpres 2019, Jokowi mulai meninggalkan baju kotak-kotak ciri khasnya.
Pada 2019, Jokowi yang maju bersama KH Ma'ruf Amin memilih mengenakan baju berwarna putih.
Seperti gaya saat mengenakan baju kotak, Jokowi kerap menggulung lengan kemejanya.
Saat mendaftarkan diri ke KPU, Jokowi mengenakan kemeja putih, namun tidak polos.
Ada tulisan 'Bersih, Merakyat, Kerja Nyata' di kemeja Jokowi.
Selain itu ada pula background batik di belakang tulisan itu.
Lalu tampak gambar siluet Jokowi yang sedang menggulung lengan baju.
Kemudian dalam berbagai kesempatan setelahnya, Jokowi kerap mengenakan baju putih.
Baik dalam kegiatan kampanye maupun yang lain.
3. Ganjar Jelang Pilpres 2024
Ganjar Pranowo telah ditetapkan sebagai bakal Capres dari PDIP untuk Pilpres 2024 sejak 21 April 2023.
Meski belum secara resmi memperkenalkan baju ciri khasnya, Ganjar kerap tampil dengan baju lurik alias garis-garis bercorak hitam putih.
Ganjar Pranowo sempat ditanya awak media soal apakah baju lurik hitam putih akan menjadi brandingnya.
"Kalau kamu setuju tak bikin, (dengan gaya ketawanya)," ucap Ganjar, saat acara dengan 300 relawan dalam Silaturhami 1 Muharam 1445 H di Senayan, Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menjelaskan dirinya ikut andil dalam mendesain baju kampanye lurik hitam putih yang dikenakan Bacapres PDIP Ganjar Pranowo.
"Lha itu ide saya dengan Pak Ganjar," jelasnya saat ditemui di Taman Sunan Jogo Kali, Sabtu (22/7/2023), dikutip dari Tribun Jateng.
Lurik, kata dia, dapat dimaknai sebagai kepanjangan dari lurus dalam mengabdi dan ikhlas dalam pelayanan kepada masyarakat.
"Kemarin sempat saya sampaikan ke Pak Gubernur menggunakan baju lurik. Mengandung kepanjangan lurus dalam pengabdian bangsa dan negara Republik Indonesia. Ikhlas dalam pelayanan pada rakyat Indonesia," tutur FX Rudy.Selain itu, warna yang dipilih hitam dan putih merupakan bentuk ketegasan.
Ini berarti sikap yang tegas dengan garis tegak lurus sesuai arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Lurik adalah simbol tegak lurus. Lurik hitam dan putih Pak Ganjar menyampaikan tidak mau abu-abu. Kita tegas garis lurus yang diperintahkan Ketua Umum meraih kekuasaan untuk kesejahteraan rakyat," ungkapnya.
Ganjar juga mengenakan baju lurik hitam putih dalam acara relawan Ganjar, yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta Pusat, pada 19 Juli 2023 lalu, dan berbagai kesempatan lain.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (Tribun Jateng) (Kompas.com)