Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan baliho pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar (AMIN) dirusak oleh orang tidak bertanggung jawab di salah satu ruas jalan wilayah Pantura Kabupaten Tegal.
Menanggapi aksi vandalisme tersebut, Direktur Pemenangan Pilpres Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Faisol Riza sangat menyesalkan aksi tersebut.
Baca juga: Tim 8 Koalisi Perubahan Bubar, NasDem, PKB dan PKS Bentuk BAJA AMIN
"Astaghfirullah, saya mengajak kita semua beristighfar. Mari kita jaga ukhuwah basyariah, persatuan dan kesatuan. Merusak satu bagian bari bangsa itu membahayakan persatuan dan kesatuan," kata Faisol kepada wartawan Jumat (22/9/2023).
Menurut Faisol, dalam beberapa kesempatan Gus Imin mengingatkan tiga elemen penting bernegara yakni ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah insaniyah atau ukhuwah basyariyah.
Baca juga: PKB Berharap Mantan Ketum PBNU Said Aqil Siradj Bisa Pimpin Timnas Pemenangan Anies-Cak Imin
"Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia kita sudah lama diajarkan untuk senantiasa mengamalkan, mengamankan, melestarikan, tiga bentuk persaudaraan yang diajarkan oleh para ulama," ucapnya.
Ketua Komisi VI DPR RI itu berujar ukhuwah islamiyah adalah persaudaraan antara sesama muslim boleh jadi kita berbeda di dalam firqoh, berbeda di dalam mazhab, beda di dalam thoriqoh.
"Tapi kita adalah saudara sesama umat Islam. Perbedaan-perbedaan tersebut jangan jadi penghalang kita untuk memiliki sikap saling tolong-menolong di
dalam bingkai toleransi dan persaudaraan. Jangan merusak hanya karena kita berbeda," ujarnya.
Kemudian ukhuwah wathoniyah, ungkap dia, boleh jadi bukan umat Islam, tapi berdampingan hidup dalam negara kesatuan Republik Indonesia, itu adalah saudara kita, yang disebut dengan ukhuwah wathoniyah.
Baca juga: Elite NasDem, PKS & PKB Kumpul di Sekretariat Bentuk Pokja, Anies-Cak Imin juga Hadir
"Jangan jadi penghalang karena berbeda agama untuk saling tolong menolong dalam bingkai toleransi dan persaudaraan. Boleh jadi dia bukan umat Islam, bukan satu negara kesatuan Republik Indonesia, tapi dia adalah manusia, maka itupun adalah saudara yang disebut dengan ukhuwah insaniyah, saudara sesama manusia atau ukhuwah basyariah. Dan,ini sudah diingatkan Gus Imin berulang kali," tandasnya.