News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Cak Imin: Mau Dua atau Tiga Poros Pilpres 2024, AMIN Harus Siap

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PKB sekaligus bakal cawapres dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal Calon Wakil Presiden dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkapkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias AMIN harus siap hadapi Pilpres 2024.

Adapun kesiapan itu terkait potensi ada tiga atau dua pasang poros di Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Cak Imin Jelaskan Mengapa PSI Bersama Kaesang Perlu Diwaspadai di Pemilu 2024

"Ya semua kondisi AMIN harus siap mau dua poros, mau tiga poros," kata Cak Imin di Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023).

Kemudian diungkapkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa tersebut bahwa koalisinya beserta tim pemenangan dari setiap lapisan harus siap memenangkan AMIN.

"Kita harus menyiapkan terutama teman-teman yang ada di grassroots. Teman-teman yang ada di dalam rombongan selama ini di berbagai kegiatan-kegiatan masyarakat. Ya harus siap-siap apapun kondisinya, pokoknya siap memenangkan AMIN," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan hubungan Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra dan PDIP sebagai pengusung Ganjar Pranowo bisa diibaratkan seperti cinta pertama.

Baca juga: Cak Imin Masukkan Tiga Orang dalam Tim Baja Amin, Ada dari Perwakilan Ilmuwan

"Hubungan kami dengan PDIP sendiri bagus banget ya. Kalau bisa diibaratkan, PDIP itu cinta pertamanya Gerindra," kata Habiburokhman saat ditemui di Nusantara II Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (25/9/2023).

Ia lantas mengungkapkan rekam jejak Gerindra bersama PDIP sudah terukir sejak 2009 silam, saat Gerindra baru berusia satu tahun.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat itu maju menjadi capres berpasangan dengan Prabowo sebagai cawapresnya.

"Kami bekerja sama dan hampir menang waktu itu," ujarnya.

Kerja sama Gerindra dan PDIP berlanjut pada 2012, dengan mengusung Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Oleh karena itu, Habiburokhman mengatakan, penyatuan Prabowo dan Ganjar bukan hal yang mustahil.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini