Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komaruddin bicara soal munculnya sejumlah baliho Prabowo Subianto di beberapa provinsi jelang Pilpres 2024.
Adapun politik dua wajah baliho Prabowo tersebut juga terlihat di sejumlah provinsi di mana Jokowi menang.
Namun wajah baliho itu berbeda dengan wilayah wilayah yang kerap diidentikkan bukan wilayah Jokowi sangat kuat dan Prabowo memenangkan suara pilpres 2019 lalu.
"Prabowo ingin memastikan wilayah yang dulu dimenangkannya di Banten, Jawa barat, Sumbar tidak menggunakan foto Jokowi, cukup menggunakan foto Prabowo saja untuk memperkuatlah basis dukungan diwilayah tersebut," ujar Ujang kepada wartawan, Rabu (27/9/2023).
Seperti diketahui, pada 2019, Prabowo-Sandi unggul suara di Sumbar 2.488.733 Sementara pasangan Jokowi-Amin mendapat 407.761. Kemudian di Provinsi Banten unggul dengan suara 4.059.514 berbanding 2.537.524. Sementara di Jabar Prabowo unggul 16.077.446 suara dan Jokowi 10.750.568 suara.
"Saya melihatnya ini strategi untuk bisa menguasai wilayah wilayah yang sudah dikuasai prabowo di 2019 lalu, disaat yang sama juga untuk mendapatkan dukungan dari pemilih pemilih jokowi di 2019 lalu," tambah dia.
Ujang menilai tim Prabowo tidak takut kehilangan suara pendukung dengan perbedaan pemasangan baliho di basis Jokowi dan basis anti Jokowi.
"Saya melihatnya sudah dihitung dan dihitung baik buruknya, oleh timnya," ujarnya.
Sebelumnya Baliho dengan foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo terpasang di sejumlah daerah. Misalnya, di Jawa Timur, Jawa Tengah.
Baliho ini sempat membuat heboh. Prabowo dianggap ingin merebut dukungan Jokowi dari Ganjar Pranowo yang notabene kader PDIP.
Menariknya, berdasarkan pantauan salah satu kota di Jabar, yakni Depok, tak ada baliho bergambar Prabowo bersama Jokowi. Terdapat gambar Prabowo di sejumlah titik, namun hanya seorang diri atau bersama Menteri BUMN Erick Thohir yang digadang jadi cawapresnya.
Namun di Kota Depok yang berdekatan dengan DKI Jakarta, tidak ditemukan baliho bergambar Jokowi dan Prabowo.
Wilayah Depok sendiri merupakan basis anti Jokowi dimana Prabowo unggul Pilpres 2019. Saat itu PKS bersama Gerindra megusung pasangan Prabowo Subianto -Sandiaga Uno melawan Jokowi-Maruf Amin.
Kedua partai berhasil memenangkan pasangan tersebut di Depok dengan jumlah suara menyakinkan yakni 618.527 suara atau setara dengan 57 persen.