TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Herwyn JH Malonda berharap adanya sinergi dengan Polri khususnya Polwan akan membuat pengamanan Pemilu 2024 menjadi lebih humanis.
Menurutnya, pendekatan humanis dapat menjadi mitigasi sistem untuk mencegah potensi-potensi terjadinya pelanggaran.
Baca juga: Seleksi Petugas Pengamanan Pemilu 2024 Diprioritaskan bagi Peserta Berusia tak Lebih dari 50 Tahun
"Ketika bertugas para polwan ini punya kelebihan tersendiri dibanding polisi laki-laki, karena saat bertugas Polwan tidak bisa meninggalkan sisi kewanitaan mereka," kata Herwyn dalam keterangannya, Kamis (28/9/2023).
"Sebagai perempuan, polwan dapat menjadi pengayom yang baik bagi masyarakat," sambungnya
Menurutnya, keterlibatan kepolisian, khususnya polwan dalam pelaksanaan pemilu diharapkan mampu menciptakan pemilu yang aman, damai dan sejuk.
Harapannya, lanjut dia, Pemilu 2024 dapat menghasilkan pemimpin bangsa dan wakil rakyat yang terbaik sesuai dengan pilihan rakyat Indonesia.
"Kalau kita bisa selesaikan di awal dengan senyumnya polwan semua masalah bisa selesai. Polwan yang lebih tahu soal wanita, mereka juga yang lebih tahu kadang soal anak-anak," tuturnya.
"Sehingga mereka selalu berada di garis depan yang mungkin tidak bisa dikerjakan dengan baik oleh polisi laki-laki," Herwyn menambahkan.
Dia pun menjelaskan, kepolisian merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan, ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.
"Polri memiliki peran yang krusial dalam menjaga setiap tahapan penyelenggaraan pemilu agar aman dan kondusif, maka dari itu polri harus bersikap netral," tandasnya.