TRIBUNNEWS.COM - Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, kini telah dilantik menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Pelantikan Kaesang ini pun menjadi sorotan karena ia bisa langsung menjabat sebagai Ketum, padahal baru dua hari menjadi kader PSI.
Sorotan publik berikutnya pada Kaesang pun tertuju pada pilihan calon presiden (Capres) yang akan diusung PSI nantinya, apakah akan tertuju pada Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, atau Anies Baswedan.
Gerindra dan PDIP pun kini telah terang-terangan mengajak Kaesang dan PSI untuk mendukung Prabowo atau Ganjar di Pilpres 2024.
Lantas, seberapa besarkan pengaruh pilihan Kaesang dan PSI di Pilpres 2024 mendatang?
Mengingat latar belakang Kaesang sebagai anak Presiden Jokowi ini cukup menarik bagi parpol, capres, maupun cawapres yang ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 nanti.
Baca juga: Tunjuk Kaesang Jadi Ketua Umum, Pengamat: PSI Parpol Terburuk dalam Konstelasi Partai Baru
Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, menyebut dilantiknya Kaesang sebagai Ketum ini pasti akan memberikan efek langsung kepada PSI.
Karena PSI pasti berharap, pemilih Jokowi akan bisa memilih PSI setelah Kaesang dilantik sebagai Ketum.
Namun hal itu hanya berlaku di Pemilu Legislatif saja dan tak berpengaruh besar pada Pilpres.
"Nah seberapa jauh, kalau dilihat dari sisi efek, mungkin efek yang sifatnya secara alami yang akan terjadi adalah efek ekor jas. Pertama kepada PSI sendiri."
"PSI pasti berharap pemilih Jokowi atau katakanlah masyarakat yang masih puas dengan kinerja Jokowi bisa memilih PSI, tapi itu kan konteksnya dalam Pileg," kata Yunarto dalam tayangan Program 'Rumah Pemilu' Kompas TV, Kamis (28/9/2023).
Baca juga: Jabat Ketua Umum PSI Tapi Dekati Relawan Jokowi, Kaesang: Politik Sekarang Berbeda dari yang Dulu
Sementara itu untuk Pilpres, Yunarto menyebut, pemilih Jokowi sudah memiliki alasannya masing-masing terkait pilihan Capres.
Baik itu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, atau Anies Baswedan.
"Dalam Pilpres saya pikir, andai kata PSI mendukung salah satu Capres. Kan sekarang ada Prabowo sama Ganjar."
"Saya melihat kalau dari tren data berbagai lembaha survei termasuk Charta Politika, masing-masing pemilih Jokowi sudah memiliki alasannya tersendiri untuk memilih Ganjar atau Prabowo," terang Yunarto.
Baca juga: Target Besar PSI setelah Angkat Kaesang Jadi Ketua Umum, Tembus 3 Besar di Pemilu 2024
Yunarto menambahkan, pemilih Jokowi ini juga tidak semudah itu diarahkan untuk memilih capres tertentu melalui Kaesang.
"Tidak sedemikian mudah diarahkan andai kata pun Pak Jokowi mengarahkan pada satu calon, apalagi hanya melalui tindakan implisit, melalui simbol dari anaknya," pungkasnya.
Baca juga: PSI Bantah Diperintah Jokowi Pilih Kaesang Jadi Ketua Umum, tapi Akui Sempat Komunikasi Intens
Cak Imin Jelaskan Mengapa PSI Bersama Kaesang Perlu Diwaspadai di Pemilu 2024
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, jelaskan mengapa PSI bersama Kaesang harus diwaspadai di Pemilu 2024.
Diketahui Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi menunjuk Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI. Keputusan itu diputuskan saat Kopdarnas PSI pada Senin (25/9/2023) malam.
"Ya namanya Pemilu itu kompetisi. Siapa pun yang hadir di dalam kompetisi, terutama Mas Kaesang kita tahulah Putra Pak Jokowi, tentu semua harus waspada," kata Cak Imin di Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023)
Kemudian, ia menyebutkan tak ingin suara partai yang dipimpinnya di Pemilu 2024 diambil oleh PSI.
"Jangan sampai suara PKB keambil," tegasnya.
Baca juga: Safari Politik Perdana Kaesang usai Jadi Ketua Umum PSI, Sambangi Bara JP Relawan Jokowi
Meski begitu ia mengungkapkan tak khawatir bersaing dengan PSI di Pemilu 2024 mendatang.
"Enggak, enggak khawatir, cuma ya hati-hati. Ini soal hati-hati juga buat partai-partai yang lain. Barangkali iya, bukan hanya PKB, semua partai pasti hati-hati," tutupnya.
Adapun sebelumnya Kaesang Pangarep menanggapi pernyataan bakal calon wakil presiden (bacawapres) dari koalisi perubahan Cak Imin yang meminta mewaspadai terpilihnya putra bungsu Jokowi menjadi Ketua Umum PSI.
Kaesang mempertanyakan Cak Imin terkait apa yang mesti diwaspadai dari dirinya.
Dia meminta awak media menanyakan saja kepada Cak Imin mengenai maksud dari pernyataannya tersebut.
Baca juga: Ada Sutradara di Balik Bergabungnya Kaesang ke PSI, Formappi: Agar Pemilu Hanya Satu Putaran
"Tentang Cak Imin ya... apa yang diwaspadain itu apa? maksudnya PSI diwaspadai? atau gimana? berarti parpol lain harus waspada dengan PSI. Ditanyanya ke Cak Imin kenapa waspada ke kita. Kok malah tanyanya ini ke kami," kata Kaesang saat ditemui di Kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Kaesang mempertanyakan alasan PSI harus diwaspadai oleh Cak Imin.
Pasalnya, PSI hanya memperoleh 1,89 persen suara dalam Pemilu 2019 yang lalu.
"Karena mau bagaimanapun kan kita lihat kemarin di 2019, dapet berapa kemarin? 1,89 persen. Masa waspada dengan 1,89 persen," katanya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rahmat Fajar Nugraha)