"Karena itu kita support, tentunya dengan harapan Mas Kaesang akan memberikan gebrakan-
gebrakan politik yang baru," kata dia.
Dia meyakini seluruh rakyat pun menantikan juga warna-warna baru yang diberikan Kaesang bukan
cuma di PSI tapi di lanskap politik Indonesia ke depan.
Figur-figur muda seperti Kaesang menduduki jabatan partai politik adalah hal positif.
Tsamara berharap ke depan akan lebih banyak figur muda yang menduduki jabatan strategis di
partai politik.
Bukan hanya soal Kaesang, Tsamara pernah memperjuangkan teman-teman dari generasi muda dari
PSI bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN).
Baca juga: Menerka Seberapa Besar Pelantikan Kaesang sebagai Ketum PSI Memengaruhi Peta Pilpres 2024
Pengaruh Jokowi
Banyak pandangan masyarakat bahwa bergabungnya Kaesang Pangarep hingga diutus menjadi Ketua Umum PSI berkat Presiden Jokowi.
Tsamara menganggap keputusan PSI harus dihormati dan dihargai oleh semua karena setiap parpol
punya sikap masing-masing.
Dan PSI memiliki sikap itu dan tentu harus dihormati.
Keputusan politiknya sudah ada dan proses politik diambil berdasarkan keputusan politik itu dan
Tsamara mengambil posisi harus menghormati semua itu.
Menurutnya, Kaesang pun tidak pernah memilih untuk dilahirkan menjadi seorang anak Presiden RI.
"Buat saya kita harus mengapresiasi kalau Mas Kaesang mengatakan ada privilege sebagai anak
Presiden Jokowi. Nggak mudah untuk anak seorang tokoh untuk mengakui privilege, itu penting
sekali dan nggak semua orang. Nggak ada yang salah karena kita tidak bisa memilih lahir dari anak
siapa, dan nggak bisa memilih memiliki kekayaan seperti apa," tutur Tsamara.
Tetapi ketika seorang Kaesang Pangarep mau mengakui latar belakangnya sebagai orang yang beruntung itu harus diapresiasi.
Tsamara enggan berkomentar terkait kemungkinan, kakak kandung Kaesang, Gibran Rakabuming Raka dan kakak iparnya Bobby Nasution yang akan diajak gabung PSI.
"Saya rasa pertanyaan itu lebih tepat ditanyakan ke Mas Kaesang dan tokoh-tokoh yang disebutkan
tadi," urainya.