Atas langkahnya itu, Prabowo tak menampik banyak pendukungnya yang merasa kecewa.
Ia bahkan sempat disebut sebagai pengkhianat oleh sejumlah pendukungnya.
Prabowo mengatakan, perlu banyak upaya dan waktu untuk meyakinkan dan menjelaskan keputusannya itu.
"Saya mengerti banyak pendukung saya yang kecewa sama saya. Saya mengerti banyak yang tidak mau saya saya bergabung dengan Pak Jokowi."
"Saya mengerti. Apalagi emak-emaknya tuh," ucap Prabowo.
Baca juga: Wakil Ketua Umum Partai Garuda Sebut Prabowo Sosok Capres yang Punya Konsep untuk Indonesia
Prabowo pun meminta para akademisi dan para cendikiawan yang hadir agar membantunya untuk menjelaskan kepada masyarakat.
Khususnya, kata dia, mengapa akhirnya memutuskan bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
Prabowo menegaskan dirinya memahami betul sejarah bangsa Indonesia.
Ia tidak mau rakyat terus menerus diadu domba agar berselisih satu sama lainnya.
Prabowo meminta masyarakat mewaspadai adanya kekuatan dari negara asing yang menunggu setiap pemilihan umum (Pemilu) agar bangsa Indonesia terpecah.
"Setiap 5 tahun pasti ada kekuatan kekuatan, negara negara yang selalu menunggu dan berharap dan berjuang Indonesia rusuh. Ini sejarah," tandasnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Igman Ibrahim)