“Apakah Bapak sudah mengetahui mengenai hal ini dalam tingkatan seberapa? Apakah sekedar mengetahui saja, memahami, atau sampai tahap Bapak termasuk dari siklus ini atau korban dari siklus ini,” katanya.
Kemudian, Ganjar pun tersenyum mendengar pertanyaan Tiara tersebut dan menghargainya.
Dia menjelaskan bahwa sudah tahu ada permasalahan terkait lahan PSN.
Namun, mantan Gubernur Jateng itu meyakini bahwa masih lebih banyak tanah yang dimiliki oleh warga di Sumatera Barat.
“Apakah Pak Ganjar tahu? Ada yang tahu, ada yang tidak. Sumbar, saya komunikasi dengan gubernurnya, rasa-rasanya lebih banyak tanah adat di sana yang dimiliki ninik mamak. Itu setahu saya,” katanya.
Kendati demikian, Ganjar mengakui masih memiliki pengetahuan sedikit soal hal tersebut.
Alhasil, dirinya pun mengundang Tiara dan orang-orang yang lebih paham untuk membahas permasalahan itu.
“Seandainya Anda ingin berpartisipasi memberikan dalam suatu kebijakan nasionalnya apa, terus kemudian kasus yang mau diselesaikan apa, kita lebih baik diskusi,” kata Ganjar.
Prabowo Hadiri Seminar, Bahas Ekonomi dan Politik
DI tempat yang berbeda, Prabowo menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Kebangsaan yang digelar oleh Institut Madani Nusantara (IMN).
Prabowo pun membahas terkait ekonomi Indonesia yang harus berlandaskan ekonomi Pancasila.
Ia menyebut bahwa keserakahan tidak cocok dengan watak masyarakat Indonesia.
“Ekonomi Pancasila menurut saya yaitu prinsip-prinsip ekonomi yang harus berdasarkan Pancasila, berdasarkan asas-asas religius. Berarti ajaran keserakahan tidak cocok sama kita. Yang lemah harus kita angkat, yang kuat membantu yang lemah,” katanya dilansir YouTube Kompas TV.
Selain itu, Prabowo menginginkan agar ekonomi Indonesia harus mewujudkan persatuan nasional dan keberpihakan kepada orang miskin.