"Dengan demikian sering kontradiktif, ada yang mengatakan presiden itu dipilih oleh rakyat? Ya, betul. Tapi kalau tidak ada organisasi partai politiknya yang memberikan nama, itu kan sudah mekanismenya begitu, untuk dipilih," jelas Mega.
"Nah sekarang ini calon [presiden] ada tiga, itu 'kan diberi nama oleh partai-partai lain, jadi harus ditata pikiran kita bahwa itu sebetulnya bukan sebuah hal yang benar," tuturnya.
Diketahui, Megawati memang selalu memanggil Presiden Jokowi sebagai petugas partai di sejumlah kesempatan.
Selain Jokowi, Ganjar Pranowo pun disebut Megawati sebagai petugas partai.
Termasuk ketika mendeklarasikan Ganjar sebagai bakal capres PDI-P pada 21 April 2023, Megawati menyebut Ganjar merupakan kader dan petugas partai yang ditingkatkan penugasannya menjadi bakal calon RI-1.
Hal inilah yang kemudian ditanyakan oleh mahasiswa Universitas Indonesia (UI) kepada bacapres dari PDIP, Ganjar Pranowo, beberapa waktu lalu.
Mulanya, mahasiswa bernama Naufal mengutip omongan Megawati Soekarnoputri yang menyebut Ganjar sebagai kader dan petugas partai setelah dideklarasikan sebagai bacapres.
"Jujur saja, saya mengagumi bapak, merasa kecewa ternyata bapak yang diharapkan sebagai petugas rakyat ternyata petugas partai," kata Naufal di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro, UI, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023).
Naufal lalu bertanya kepada Ganjar apakah akan menjadi petugas partai ketika terpilih menjadi presiden.
Menjawab pertanyaan itu, Ganjar meminta Naufal tak perlu khawatir terhadap dirinya sebagai petugas partai atau tidak.
"Anda tidak perlu takut soal (saya) petugas partai atau tidak," ujarnya.
"Saya kader partai, tapi presiden bukan, gubernur bukan. Itulah melayani," ucap Ganjar menambahkan.
Ia lalu meminta Naufal agar mengecek rekam jejaknya selama memimpin Jawa Tengah apakah berpihak kepada partai.
"Maka kalau Anda research tentang saya apa yang saya lakukan, adakah kemudian saya berpihak hanya pada partai saya? Mungkin nyaris Anda tidak akan menemukan," ucap Ganjar.
Adapun, saat itu Ganjar datang ke FISIP UI memenuhi undangan mengisi acara Kuliah Kebangsaan.
(Tribunnews.com/Deni/Fersianus Waku)