TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo diprediksi akan bersaing ketat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal itu tercermin dalam sejumlah survei terbaru terkait elektabilitas para bakal capres: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Hampir di semua survei, Prabowo dan Ganjar bersaing ketat, meninggalkan Anies di peringkat ketiga.
Berikut kami rangkumkan sejumlah survei terbaru tentang elektabilitas ketiganya.
1. SPIN
Survei dan Polling Indonesia (SPIN) merilis hasil survey teranyarnya berkaitan dengan Elektabilitas 3 kandidat Calon Presiden terkemuka saat ini di antaranya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hasilnya, Prabowo masih menduduki peringkat satu teratas ketimbang Ganjar dan Anies apabila pemilihan Presiden dilakukan pada hari ini.
“Pak Prabowo tetap menduduki peringkat pertama dengan 39,9 persen, disusul Ganjar Pranowo 31,1 persen lalu Anies Baswedan 21,7 persen. Dan yang belum punya pilihan 7,3% atau undecided voters.” papar Direktur SPIN, Igor Dirgantara.
Berdasarkan hasil analisa SPIN terdapat 4 faktor yang menyebabkan Elektabilitas Prabowo terus merangkak naik.
“Pertama, adanya Jokowi Effect dan SBY effect terhadap Prabowo sebagai Capres 2024. Kedua, blunder yang dilakukan oleh Ganjar. Ketiga, blunder PDIP yang melakukan kritikan terhadap proyek food estate Mengan dan terakhir blundernya Ketum Partai Hanura yang menyatakan bahwa Presiden harus punya istri.” jelas Igor
Survei SPIN dilakukan pada 29 September - 7 Oktober 2023 terhadap 1230 responden yang tersebar secara proporsional di 34 Provinsi di Seluruh Indonesia.
Adapun, Metode Pengambilan Data menggunakan Multistage Random Sampling dengan Margin of Error kurang lebih 2,8% dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95%
2. Survei Terbaru Poltracking
Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas bakal calon presiden (Bacapres) di Pilpres 2024, Sabtu (7/10/2023).
Dalam survei yang mengusung tema "Kekuatan Politik Elektoral Menuju Pendaftaran Capres-Cawapres 2024" merekam elektabilitas terbaru Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Elektabilitas bacapres Prabowo Subianto diketahui capai hampir sebesar 40 persen. “Hasilnya adalah survei per 3-9 September menunjukkan Prabowo mendapatkan 38,9 persen, Ganjar 37,0 persen, Anies 19,9 persen,” jelas Hanta Yudha Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia.
Tren elektabilitas Prabowo Subianto itu cenderung nampak mempunyai kenaikan tren elektabilitas, sementara Ganjar Pranowo lebih fluktuatif.
Sedangkan, Anies Baswedan cenderung mengalami penurunan sejak deklarasi pencapresan pada Oktober 2022.
“Pada April 2023, Elektabilitas Prabowo capai 33,0 persen, Ganjar 31,1 persen dan Anies 22,4 persen. Juli 2023, Elektabilitas Prabowo 37,5 persen, Ganjar 35,9 persen dan Anies 15,3 persen,” tutur Hanta.
3. LSI Denny JA
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei yang menunjukkan Prabowo Subianto unggul dalam head to head atau simulasi lawan tunggal dengan Ganjar Pranowo sebagai bakal Capres 2024.
Survei menunjukkan, Prabowo Subianto mendapat 52,3 persen.
Sementara Ganjar Pranowo di angka 44,2 persen.
Adapun 3,5 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
"Per hari ini adalah head to head Ganjar versus Prabowo bedanya kurang lebih 8,1 persen," ungkap Direktur LSI, Adjie Alfaraby, Senin (2/10/2023), dikutip dari YouTube LSI Denny JA.
Unggulnya Prabowo bukan hanya pada bulan September 2023 saja.
Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan Prabowo unggul head to head dengan Ganjar dalam enam bulan.
Yaitu dari Mei, Juni, Juli, Agustus, dan September.
Mei 2023
- Prabowo : 44,5 persen
- Ganjar : 38,1 persen
Juni 2023
- Prabowo : 50,4 persen
- Ganjar : 43,2 persen
Juli 2023
- Prabowo : 52 persen
- Ganjar : 41,6 persen
Agustus 2023
- Prabowo : 51,5 persen
- Ganjar : 43,1 persen
September 2023
- Prabowo : 52,3 persen
- Ganjar : 44,2 persen
4. Survei LSI
Head to Head Bacapres Prabowo Subianto versus Ganjar Prabowo dalam hasil temuan survei teranyar LSI (Lembaga Survei Indonesia) Djayadi Hanan terungkap bahwa posisi Prabowo unggul signifikan capai 11,3 persen atas Ganjar.
“Prabowo Subianto 45.7 persen unggul atas Ganjar Pranowo 34.4%, sekitar 19.9% belum menunjukkan pilihannya.” papar Djayadi Hanan dalam survei nya, Rabu (4/10/2023)
“Posisi september 2023 ini prabowo subianto unggul 11,3% keunggulan yg cukup signifikan dibandingkan dengan survei Agustus lalu waktu itu prabowo unggul hanya di 5% saja. Tapi Ini ada kenaikan yang signifikan.” terang Djayadi
Adapun, Djayadi juga mengungkapkan alasan mengapa Prabowo terlampau lebih unggul atas Ganjar jika dihadapkan pada simulasi Head to Head karena adanya pola perpindahan dari 3 nama kandidat menjadi dua kandidat capres jika memasuki dua putaran.
“Pola perpindahan dari 3 nama ke dua nama kalau yang bertarung Prabowo Subianto vs Ganjar Pranowo yaitu lebih banyak basis Ganjar pindah ke Prabowo 51,5% sementara yang pindah ke Anies 14,2%. Belum menentukan pilihan 34,4%.” jelas Djayadi.
Survei ini dilakukan pada periode 18-20 September 2023 pada 1206 responden melalui metode random digit dialing (RDD) yakni teknik memilih sampel menggunakan pembangkitan nomor telepon secara acak. Margin of Error kurang lebih 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
5. Survei ISC
Elektabilitas calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto masih menempati posisi wahid.
Dari data simulasi elektabilitas capres yang dirilis oleh Indonesia Survey Center (ISC), Rabu (4/0/2023), Ketua Umum (Ketum) Gerindra itu memperoleh dukungan suara 42,3 persen.
Disusul oleh Ganjar Pranowo di posisi kedua dan Anies Baswedan di posisi ketiga.
Jarak antara Ganjar dengan Prabowo masih dekat jika dibandingkan Anies dengan Prabowo.
Dalam survei yang sama, Ganjar memperoleh dukungan sebesar 33,1 persen, sementara itu Anies hanya mencapai angka 20, 4 persen.
"Prabowo masih berada di puncak elektabilitas dalam simulasi tiga capres," kata peneliti senior ISC Chairul Ansari saat menjelaskan hasil survei secara daring, Rabu.
Hasil survei, lanjutnya, juga belum menemukan dampak deklarasi Anies-Muhaimin terhadap elektabilitas Prabowo, Ganjar, dan Anies.
"Prabowo tidak tergerus, Ganjar dan Anies masih tetap dalam posisinya masing-masing," tuturnya.
6. Indikator Politik
Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas capres untuk periode Agustus-September 2023.
Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, capres PDIP Ganjar Pranowo masih yang paling banyak disebut masyarakat ketika disurvei.
"Secara spontan, Ganjar paling banyak disebut 25,8 persen, kemudian Prabowo 23,1 persen dan Anies 13,6 persen," kata Burhanuddin dalam paparan secara daring di Jakarta, Sabtu (30/9/2023).
Survei melibatkan total 4.090 responden dengan sampel basis nasional 1.200 seluruh Indonesia.
Burhanuddin mengakui, dinamika politik yang begitu cepat membuat banyak data terbaru belum terbaca survei.
Dia menerangkan, nama capres lain, di luar Ganjar, Prabowo Subianto, dan Anies Rasyid Baswedan, hanya kurang dari empat persen yang disebut masyarakat.
Sedangkan, sekitar 30,7 persen belum menyebut nama capres yang akan dipilih untuk Pilpres 2024.
Ketika dibuat simulasi tiga nama capres, Ganjar kembali unggul dengan raihan 37,4 persen. Ganjar unggul tipis atas Prabowo yang meraih dukungan 33 persen.
Adapun Anies hanya mendapatkan 21,5 persen, dan sekitar 8,2 persen belum menunjukkan pilihan capres.
Burhanuddin menuturkan, Ganjar unggul dari beberapa kategori pemilih.
Di antaranya, kelompok perempuan usia kurang dari 21 tahun, lebih dari 40 tahun, non-Muslim, etnis Jawa, serta pendidikan menengah dan tinggi.
7. SMRC
Ganjar Pranowo mendominasi sebagai calon presiden (capres) pilihan warga Nahdlatul Ulama (NU) di Provinsi Jawa Timur untuk kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal itu terpotret dari hasil Survei yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada September 2023, lalu.
Pendiri SMRC, Saiful Mujani mengungkapkan bahwa faktor penentu dalam keunggulan mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut adalah keterkaitannya dengan sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut dia, kecenderungan pemilih NU dalam Pilpres kali ini mirip dengan kecenderungan pada Pilpres tahun 2014 dan 2019 antara Jokowi dan Prabowo Subianto.
"Orang NU di Jawa Timur atau orang NU secara nasional umumnya adalah pemilih Jokowi. Di mata pemilih, yang mirip, beririsan dengan Pak Jokowi adalah Ganjar Pranowo," kata Saiful dalam paparan hasil survei yang disampaikan secara daring, Kamis (12/10/2023).
Saiful menegaskan bahwa hasil survei ini dengan jelas menunjukkan bahwa warga NU di Jawa Timur masih memandang Ganjar sebagai sosok yang layak untuk melanjutkan kepemimpinan yang telah dijalankan Presiden Jokowi.
8. Voxpol
Voxpol Center Research & Consulting menilai, duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mutahil terjadi.
Direkur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan berdasarkan hasil survei terbaru dari Voxpol Center menunjukkan belum ada kandidat dengan elektabilitas yang cukup meyakinkan.
"Belum ada kandidat dengan elektabilitas yang cukup meyakinkan, elektabilitas ketiga kandidat tidak terpaut terlalu jauh," tuturnya.
Dalam simulasi tiga nama Prabowo Subianto dengan elektabilitas 36,5 persen menempati posisi pertama, diikuti Ganjar Pranowo 30,4 persen, dan Anies Rasyid Baswedan 26,4 persen.
Menurut Pangi, hasil survei ini menggambarkan adanya potensi pemilu akan dilakukan dua putaran.
Bahkan, ia mengatakan, jika situasi tersebut terjadi dan jika Anies Rasyid Baswedan berhasil masuk ke putaran kedua, maka peluangnya untuk menang masih terbuka lebar.
Hal itu dapat dilakukan, jelasnya, melalui perebutan suara pemilih yang belum menentukan pilihan dan pergeseran suara pada putaran kedua adalah kunci kemenangan.