News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Sosok 5 Kepala Daerah yang Ajukan Gugatan soal Batas Usia Capres-Cawapres, tapi Ditolak MK

Penulis: garudea prabawati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Tribunnews: Inilah daftar dan profil 5 kepala daerah yang menggugat UU Pemilu ke MK soal batas usia Capres-cawapres. Ada Pandu Kesuma Dewangsa hingga Emil Dardak

TRIBUNNEWS.COM - 5 kepala daerah ini  menggugat Undang-undang (UU) Pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres-cawapres.

Lima kepala daerah itu dalam gugatannya  meminta usia capres  dan cawapres boleh di bawah 40 tahun, sepanjang berpengalaman di pemerintahan.

Namun secara sah, sesuai dalam putusan sidang, MK menolak gugatan usia capres-cawapres yang diajukan sejumlah kepala daerah tersebut.

Dengan adanya penolakan gugatan, batas usia minimal sebagai syarat bagi capres dan cawapres tetap 40 tahun.

"Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya," kata Ketua MK, Anwar Usman dalam sidang di Gedung MK, mengutip tayangan YouTube Kompas TV, Senin (16/10/2023).

Putusan tersebut diketok oleh sembilan hakim konstitusi.

Baca juga: Usai PSI-Partai Garuda, Gugatan 5 Kepala Daerah soal Batas Usia Capres-Cawapres Juga Ditolak MK

Dua hakim konstitusi mengajukan dissenting opinion yaitu Suhartoyo dan Guntur Hamzah.

Diketahui, mengutip dari laman Mahkamah Konstitusi, www.mkri.id, 5 kepala daerah tersebut yakni:

1. Erman Safar - Wali Kota Bukittinggi

2. Pandu Kesuma Dewangsa - Wakil Bupati Lampung Selatan

3. Emil Elestianto Dardak - Wakil Gubernur Jawa Timur

4. Ahmad Muhdlor - Bupati Sidoarjo

5. Muhammad Albarraa - Wakil Bupati Mojokerto

Kelima pejabat itu mengajukan surat permohonan Pengujian Materiil Pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang dikuasakan kepada Bungaran & Co Law Office dengan registrasi No : 55/PUU-XXI/2023, pada Rabu, 17 Mei 2023.

Profil

1. Erman Safar

MWali Kota Bukittinggi, Erman Safar (Kolase TribunMedan.com)

Baca juga: Kecewa MK Tolak Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres, PSI: Ini Sebuah Kemunduran

Erman Safar merupakan Wali Kota Bukittinggi untuk periode 2021-2024.

Pria kelahiran 13 Mei 1986 ini merupakan seorang pengusaha sekaligus politikus dari Partai Gerindra.

Dirinya memiliki gelar adat Tuangku Nan Kuniang.

Erman Safar merupakan Presiden Direktur/CEO PT Raja Prima Sumatera (Rajasaland Group) sejak 2013 hingga 2020, mengutip Wikipedia.

Perusahaan yang berpusat di Bandung ini bergerak di bidang properti developer dan kontraktor hotel, kostan dan hunian.

Semasa berkuliah, Erman Safar aktif berorganisasi.

Ia tercatat pernah menjadi pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum UNPAD dan Ketua Komisariat Hukum Unpad Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Bandung.

Berikut riwayat organisasi Erman Safar:

- Ketua Yayasan Bukittinggi Madani Berbagi sejak 2019.

- Bendahara Umum FORKI Sumbar

- Anggota Real Estate Indonesia Jawa Barat

- Ketua Perguruan Pencak Silat SMI Sumbar

- Ketua PORDASI Kota Bukittinggi

- Anggota Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Sumbar

- Presidium MD KAHMI Bukittinggi

- Ketua Alumni SMA Negeri 5 Bukittinggi

- Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bukittinggi (2020 - sekarang)

2. Pandu Kesuma Dewangsa

Pemain sinetron Nuri Maulida membagikan foto bahagia sedang berpose bersama Pandu Kesuma Dewangsa di akun media sosialnya, Jumat (5/3/2021). Pandu Kesuma Dewangsa terpilih sebagai Wakil Bupati Lampung Selatan periode 2021-2026.

Pandu Kesuma Dewangsa merupakan Wakil Bupati Lampung Selatan periode 2021-2026.

Dirinya juga merupakan suami dari artis Indonesia Nuri Maulida.

Pria kelahiran Kota Bandar Lampung pada tanggal 30 Juli 1988, ini sebelumnya merupakan anggota legislatif DPRD Kota Bandar Lampung.

Dirinya menjadi anggota legislatif DPRD Kota Bandar Lampung selama dua periode, melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Yakni untuk periode 2014-2019 dan untuk periode masa bakti 2019-2020.

Berikut riwayat organisasi Pandu, dikutip dari lampungselatankab.go.id:

- Ketua Umum DPC ASPEKNAS Kota Bandar Lampung (2014-2019)

- Bendahara Umum BPD HIPMI Lampung (2014-2017)

- Anggota HDCI (2016-Sekarang)

- Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kepemudaan Partai Persatuan Pembangunan Lampung (2016-Sekarang)

Riwayat Pekerjaan

- Direktur CV Pandawa (2012-2013)

- Anggota DPRD Kota Bandar Lampung (2014-2019) (2019-2020) (PAW)

3. Emil Elestianto Dardak

Emil Dardak, putra bungsu almarhum Hermanto Dardak bersama sang istri, Arumi Bachsin saat memberikan keterangan kepada awak media seusai upacara pemakaman di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2022). (Tribunnews.com/Naufal Lanten)

Baca juga: Kandasnya Rencana Prabowo Pinang Gibran usai MK Tolak Gugatan Batas Usia Cawapres

Emil Elestianto Dardak merupakan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019 - 2024.

Dirinya mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Sebelumnya Emil pernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek sejak 17 Februari 2016 hingga 12 Februari 2019. 

Pria kelahiran 20 Mei 1984 ini merupakan suami dari Arumi Bachsin.

Emil Dardak merupakan politisi dari Partai Demokrat.

Mengutip Wikipedia, dalam kepartaian dirinya menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Jawa Timur.

Diketahui sebelumnya, ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Ia menjadi peraih gelar Doktor Ekonomi Pembangunan termuda di Jepang dari Ritsumeikan Asia Pacific University pada usia 22 tahun.

Emil merupakan cucu H Mochamad Dardak, salah satu kiai Nahdlatul Ulama.

Ayahnya adalah Hermanto Dardak, Wakil Menteri Pekerjaan Umum periode tahun 2010-2014.

Sementara ibunya bernama Sri Widayati, dari sang ibu mengalir darah Letjen Anumerta Wiloejo Poespojudo, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional pertama pada era Bung Karno.

4. Ahmad Muhdlor

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Gus Muhdlor minta maaf terkait proyek pembangunan flyover Aloha yang dijadwalkan tuntas pada April 2024.

Ahmad Muhdlor atau yang karib disapa Gus Muhdlor merupakan Bupati Sidoarjo periode 2021-2024.

Dirinya merupakan seorang Nahdliyin.

Gus Muhdlor merupakan anak keenam dari tokoh besar NU KH Agoes Ali Masyhuri atau Gus Ali.

Sang ayah juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Bumi Solawat.

Pria kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur, 11 Februari 1991 ini kini masih berusia 32 tahun.

Dirinya didapuk sebagai sekretaris GP Anshor Sidoarjo sejak tahun 2015 hingga sekarang.

Mengutip TribunJatim.com, Gus Muhdlor menginisiasi pengembangan pendidikan pesantren yang tidak hanya menekankan pada aspek spiritual tetapi juga pada aspek intelektual.

Inisiasi ini telah berhasil memajukan Sekolah Progresif Bumi Shalawat di kancah Nasional dan Internasional.

Gus Muhdlor bertekad memajukan pendidikan NU yang berimbang di aspek spiritual dan intelektual.

Ia meyakini bahwa setiap manusia dilahirkan dengan bakat dan potensi yang unik, yang seyogianya difasilitasi secara optimal dengan standar mutu pendidikan yang baik dan sarana & prasarana yang representatif.

Oleh karena itu, Gus Muhdlor mengusung konsep pendidikan yang membentuk pribadi yang Kokoh Sipritual dan Mapan Intelektual.

5. Muhammad Albarraa

Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa.

Muhammad Albarra, merupakan Wakil Bupati Mojokerto periode 2021-2024.

Pria kelahiran 11 November 1986 ini mendampingi Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati.

Pria yang karib disapa Gus Barra ini diketahui merupakan putra sulung dari KH Asep Saifuddin Chalim, Ketua Yayasan Pesantren Amanatul Ummah yang amat berpengaruh di kabupaten Mojokerto.

Gus Barra juga merupakan Ketua GP Ansor Mojokerto masa khidmat 2021-2025.

Mengutip Surya.co,id, di masa kepemimpinannya bersama dr Ikfina, Ikfina-Barraa atau popular dengan akronim Ikbar, berupaya merealisasikan visi misi dan program kerja strategis.

Terwujudnya Kabupaten Mojokerto yang Maju, Adil dan Makmur melalui Penguatan Infrastruktur dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dilaksanakan dengan program kerja yang terbagi dalam lima kategori.

Baca juga: Dugaan Anwar Usman, Jokowi, Gibran, Kaesang Jadikan MK Sebagai Mahkamah Keluarga Tak Terbukti

Antara lain Mojokerto Cerdas, Mojokerto Sehat, Mojokerto Indah, Mojokerto Aman dan Mojokerto Berkah.

Sementara mengutip Wikipedia, Gus Barra menyelesaikan pendidikan MTs dan MA di Lembaga Pendidikan asuhan ayahnya, yakni Ponpes Amanatul Ummah Surabaya.

Selepas menyelesaikan pendidikan formalnya, Gus Barra pun melanjutkan pendidikan agamanya dengan masuk di Ponpes besar Langitan, Tuban, asuhan KH. Abdullah Faqih

Gus Barra berhasil menyelesaikan pendidikan Doktoral bidang Filologi dengan predikat memuaskan di Universitas Padjadjaran pada Selasa, 28 Juni 2022.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJatim.com) (Surya.co.id Adrianus Adhi)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini