TRIBUNNEWS.COM - Inilah fakta-fakta soal isu Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, akan bergabung ke Partai Golkar.
Dilansir Kompas.com, rumor bergabungnya Gibran ke Partai Golkar ini santer terdengar pada Minggu (15/10/2023).
Atau sehari sebelum Mahkamah Konstitusi (MK) memberikan putusan soal batas usia capres-cawapres pada Senin (16/10/2023).
Baca juga: Menanti Langkah Politik Gibran Pasca Putusan MK, Jalan Kekuasaan atau Kenegarawanan?
Kini, melalui putusan MK yang mengabulkan sebagian gugatan soal batas usia capres-cawapres, Gibran telah memenuhi syarat apabila dimajukan sebagai cawapres di Pilpres 2024.
Dalam putusannya, MK memperbolehkan seseorang yang belum berusia 40 tahun mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden.
Dengan syarat, selama seseorang itu berpengalaman menjadi kepala daerah atau jabatan lain yang dipilih melalui pemilu.
Gibran yang kini tengah menjabat sebagai Wali Kota Solo pun akhirnya banyak dikaitkan sebagai pendamping bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto.
Namun, sosok yang bakal menjadi cawapres KIM, kata Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono, akan di-Golkar-kan terlebih dahulu.
Itulah yang menyebabkan isu mengenai gabungnya Gibran ke Partai Golkar menguat.
Namun, sebenarnya seperti apa fakta-fakta soal isu ini? Simak penjelasan di bawah ini.
1. Gibran Telah Membantah
Isu soal dirinya bergabung dengan Golkar telah dibantah secara langsung oleh putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
"Siapa yang bilang gitu? Enggak," tutur Gibran dikutip dari YouTube Kompas TV.
Ia lantas menyatakan bahwa dirinya tetap menjaga komunikasi dengan pihak-pihak lain, termasuk Golkar.
Namun, komunikasi itu bukan mengenai kemungkinannya pindah ke Golkar.
"Saya pasti komunikasi, tapi tidak untuk yang ini," jelasnya.
"Saya kan tetap jaga silaturahmi dengan siapa pun," ungkap Gibran.
2. Harapan Kaesang
Isu mengenai bergabungnya Gibran ke Golkar telah mendapatkan respons dari sang adik yang merupakan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep.
Mulanya, Kaesang mengaku tak tahu menahu soal isu tersebut.
"Ya sudah, kan balik lagi itu kan pilihannya pribadi Mas Wali Kota (Gibran)," kata Kaesang di Kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Pada kesempatan itu, ia juga sempat berkelakar bahwa dirinya lebih senang jika Gibran masuk ke PSI.
"Kalau kita di sini sebagai PSI lebih senang (Gibran) masuk PSI, tapi kalau memang masuknya ke situ ya ndak masalah," ujarnya.
3. Golkar Menerima dengan Tangan Terbuka
Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, menyebut partainya terbuka pada siapa pun yang ingin bergabung.
Namun, Dave belum bisa memastikan kebenaran kabar jika Gibran Rakabuming Raka akan keluar dari PDIP dan merapat ke Golkar.
Dave menegaskan, keterbukaan Golkar tidak hanya kepada Gibran, tetapi juga semua orang yang berniat bergabung.
Ia menambahkan, Golkar mensyaratkan sosok yang bergabung itu harus sama-sama memiliki semangat untuk menjemput kemenangan Partai Golkar di Pemilu 2024.
"Terlepas dari siapa pun, kita lebih lihat kemampuan, kapasitas, dan kapabilitasnya seorang individu tersebut untuk masuk ke Partai Golkar untuk menjemput kemenangan di 2024 nanti," ucapnya dilansir YouTube Kompas TV.
Sementara Agung Laksono, akan menyambut Gibran dengan tangan terbuka jika ingin bergabung dengan Partai Golkar.
"Pada prinsipnya kami welcome, kita akan sambut dengan baik jika Gibran ingin gabung," ungkapnya.
Menurutnya, jika Wali Kota Solo itu bergabung ke Golkar, maka kehadirannya jadi representasi jati diri Golkar selaku partai yang fokus pada kerja nyata di bidang pemerintahan.
"Dengan posisinya sebagai Wali Kota Solo saat ini, tentunya kehadiran Gibran akan menunjukkan jati diri Golkar sebagai partai yang fokus pada kerja nyata para kadernya sebagai pemimpin bangsa," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Deni/Reza Deni/Danang Tri Atmojo)(Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati)