News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Sibuk Blusukan Jadi Alasan Gibran Belum Sempat Bertemu FX Rudy Kembalikan KTA PDIP

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gibran Rakabuming Raka dan FX Rudy Hadiatmo di Loji Gandrung - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku belum sempat bertemu Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo untuk bicara soal pengembalian Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengaku belum sempat bertemu Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. 

Gibran mengaku sedang disibukkan dengan agenda blusukan ke sejumlah daerah di Jawa Tengah. 

Adapun pertemuan keduanya terkait pengembalian Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP usai Gibran resmi jadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

Meski demikian, ia menegaskan, sudah membalas pesan dari FX Rudy yang sebelumnya meminta bertemu. 

"Setelah beliau WA pasti saya balas. Nanti diatur lagi. Ya aku 2 dina (hari) blusukan terus," kata Gibran, Senin (30/10/2023), dikutip dari TribunSolo.com

Gibran mengaku hingga saat ini masih belum memastikan kapan rencana pertemuan itu direalisasikan. 

Baca juga: Digugat Rp 70 Triliun Karena Terima Pendaftaran Gibran, KPU: Kita Pelajari Dulu

"Ya belum diatur waktunya," ungkapnya.

Diketahui, dua hari di akhir pekan kemarin, Gibran sibuk dengan agenda blusukan ke sejumlah daerah. 

Diantaranya Boyolali, Magelang, Wonosobo, Temanggung, hingga Salatiga.

Koordinator Relawan Gibran "Bolone Mase", Kuat Hermawan Santoso, mengatakan Gibran bersama relawan mengunjungi beberapa sentra kerajinan dan pondok pesantren.

Hal ini berhubungan dengan program pengembangan usaha seperti yang disampaikan saat pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Ya salah satunya soal programnya Mas Wali yang disampaikan. Mas Wali harus tahu realitas di lapangan seperti apa." 

"Sambil melihat kenyataan di lapangan kaya apa kenapa harus di UMKM di pondok pesantren. Situasi pondok pesantren seperti apa kan penting di samping silaturahmi," katanya, Senin.

Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy . (Tribunnews.com/ Fersianus Waku)

FX Rudy sebelumnya telah meminta waktu Gibran untuk bertemu. 

Mantan Wali Kota Solo itu bahkan mengaku menulis surat permohonan kepada Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Surat tersebut berisi permohonan kepada Gibran untuk mengembalikan KTA dan meminta membuat surat pengunduran diri dari PDIP. 

"Untuk itu saya akan menulis surat yang akan saya serahkan ke Mas Wali. Mau ditanggapi ya bersyukur tidak ditanggapi ya sudah," kata FX Rudy, Jumat (27/10/2023) dikutip dari TribunSolo.com

Menurut FX Rudy, pengunduran diri ini penting agar tak ada prasangka negatif ke pihak mana pun, termasuk Presiden Jokowi maupun Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. 

"Saya hanya menyarankan dengan hormat biar Ibu tidak dinilai bermain dua kaki dan Pak Jokowi juga tidak dinilai bermain dua kaki."

"Ini aman semua nanti. Bapaknya Pak Jokowi tidak nilai dua kaki Ibu juga tidak dinilai dua kaki," ungkapnya.

FX Rudy Laporan ke Megawati 

Buntut ramainya isu manuver Gibran, FX Rudy pun telah bertemu dengan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2023). 

Rudi mengatakan, pertemuan itu untuk melapor ke Megawati karena telah memberikan pernyataan ke media terkait isu terkini politik.

Termasuk soal Gibran Rakabuming Raka yang kini sudah resmi menjadi pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024. 

"Yang jelas kemarin saya melapor kepada Ketua Umum. Saya minta waktu memang setelah saya statement."

"Minta waktu untuk melapor pada Ibu karena semua diminta untuk silent," katanya. 

Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, kemarin, Kamis (26/10/2023).  (TribunSolo.com)

Ia menyampaikan, Megawati tidak mengungkapkan kekecewaan mengenai manuver politik Gibran. 

"Enggak (kecewa). Ibu ceria. Hal seperti itu biasa. Cuma kelasnya tingkatan kepala daerah presiden juga baru kali ini," katanya. 

FX Rudy mengaku tak terima Megawati juga ikut disalahkan buntut manuver Gibran. 

Menurutnya, akibat sikap Gibran ini, PDIP maupun Megawati, juga mendapat sentimen negatif karena dinilai bermain dua kaki.

"Karena Ibu dinilai dua kaki saya bilang Ibu saya tidak pernah bermain dua kaki. Karena Ibu punya sikap dan punya komitmen," tuturnya.

FX Rudy mengaku, tak mau jika Ketua Umumnya itu terus di-bully dan dipojokkan. 

"Nangis dulu baru ngomong lagi. Saya mohon maaf karena sudah melanggar perintah Ketua Umum."

"Saya nggak mau Ibu di-bully terus dipojokkan terus disalahkan terus," lanjutnya. 

(Tribunnews.com/Milani Resti) (TribunSolo.com/Ahmad Syariffudin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini